Bedah Buku “Dari Blitar untuk Indonesia” Jilid II Angkat Harapan Baru untuk Blitar

Fahrizal Aziz (memegang mikrofon) bersama Puput Amiranti (tengah) dan Jon Blitar dalam sesi bedah buku karya Suara Sastra. Dok/Rahmat


Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blitar menjadi tempat penyelenggaraan bedah buku “Dari Blitar untuk Indonesia” jilid II dengan tema Harapan untuk Blitar

Acara ini berlangsung pada Kamis 15 Mei 2025, dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 12.30. Pembedah utama dalam acara tersebut adalah Puput Amiranti, guru SMKN Nglegok, yang didampingi penyunting buku, Jon Blitar. Ahmad Fahrizal Aziz bertindak sebagai moderator diskusi.

Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah undangan dari berbagai organisasi, di antaranya PKK Kabupaten Blitar, Dharma Wanita, Perpustakaan Bung Karno, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Laun STIT Muslihuun, LPM Bhanu Tirta, serta para kontributor buku.

Buku “Dari Blitar untuk Indonesia” jilid II merupakan kelanjutan antologi puisi yang disusun oleh Tim Suara Sastra. Buku ini berisi kumpulan puisi yang menggambarkan semangat, budaya, dan kearifan lokal Blitar, sekaligus mengajak pembaca untuk melihat potensi daerah sebagai kekuatan dalam pembangunan. 

Sesi foto bersama setelah pembukaan, barisan depan tamu undangan dari beberapa instansi. Dok/Dispusip

Tema Harapan untuk Blitar menggambarkan optimisme dan keyakinan bahwa Blitar dapat terus berkembang melalui kreativitas dan kebersamaan masyarakatnya.

Dalam penjelasannya, Puput Amiranti menekankan bahwa puisi-puisi dalam buku ini berfungsi sebagai cermin sosial dan budaya yang hidup di masyarakat Blitar. 

Puisi-puisi tersebut menghadirkan suara-suara lokal yang kaya makna, dari berbagai perspektif penulis, yang mampu menggugah kesadaran kolektif. 

Puput menjelaskan, puisi bukan hanya bentuk seni, tetapi medium efektif untuk menyampaikan pesan perubahan dan menguatkan identitas daerah.

“Puisi di dalam buku ini mulai dari sejarah, kenangan, nostalgia hingga politik,” jelasnya.

Berdasarkan isi buku yang dapat diakses melalui link flipbook resmi, terlihat bahwa karya-karya dalam antologi ini meliputi berbagai tema, mulai dari kecintaan terhadap alam dan budaya Blitar, kritik sosial, hingga harapan akan kemajuan di bidang pendidikan dan ekonomi. 

Setiap puisi memperlihatkan kedalaman perasaan dan pemikiran para penulis yang memiliki latar belakang berbeda, dari pelajar hingga akademisi, yang bersatu dalam memberikan kontribusi nyata bagi daerahnya.

Penyunting Jon Blitar menjelaskan bahwa proses penyusunan buku ini melibatkan seleksi ketat dan dialog kreatif antar penulis untuk menghasilkan karya yang autentik dan bermutu. 

Jon menyatakan bahwa keberagaman suara dalam buku ini merupakan kekuatan utama yang memperlihatkan betapa kaya dan dinamisnya sastra lokal Blitar. 

Selain itu, buku ini diharapkan dapat menjadi media literasi yang menginspirasi warga untuk lebih aktif berkarya dan berkontribusi bagi daerah.

Moderator Ahmad Fahrizal Aziz memandu jalannya diskusi dengan baik, membuka ruang bagi peserta untuk bertanya dan memberikan tanggapan. 

Para hadirin, yang berasal dari berbagai elemen masyarakat dan institusi, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. 

Mereka melihat bedah buku ini sebagai momentum penting untuk menumbuhkan minat baca dan menulis sekaligus memperkuat rasa cinta tanah air melalui karya sastra.

Acara ini juga menghadirkan sesi pembacaan puisi oleh beberapa kontributor, yang menambah kesan mendalam dan menghidupkan karya-karya dalam buku tersebut. 

Suasana diskusi berlangsung hangat dan penuh semangat, menandakan antusiasme para peserta terhadap perkembangan literasi di Blitar.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blitar menyatakan dukungannya penuh terhadap kegiatan ini sebagai bagian dari program peningkatan literasi dan pelestarian budaya daerah. 

Mereka berharap buku ini dapat tersebar luas dan menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus menggali potensi lokal dan berperan aktif dalam pembangunan.

Secara keseluruhan, bedah buku “Dari Blitar untuk Indonesia” jilid II berhasil mengangkat aspirasi dan harapan kolektif masyarakat Blitar. 

Karya sastra dalam buku ini menjadi medium strategis untuk memperkuat identitas daerah sekaligus mendorong kreativitas dan kolaborasi demi kemajuan bersama. []


📝 hvid

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini