Kota Blitar dikenal akan beragam kekhasan yang memikat perhatian baik domestik maupun internasional.
Di antara kekayaan tersebut, komoditas belimbing, khususnya yang berasal dari Kelurahan Karangsari, menonjol sebagai ikon yang tak hanya menyumbang kualitas produk pertanian unggulan namun juga berperan signifikan dalam pengembangan agrowisata dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Tulisan ini akan menganalisis peran belimbing Karangsari dalam membentuk identitas Kota Blitar melalui kiprahnya di sektor agribisnis, agrowisata, dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat.
Keunggulan Mutu Belimbing Karangsari
Belimbing Karangsari, khususnya varietas belimbing merah, telah berhasil menempatkan diri sebagai produk unggulan Kota Blitar.
Kualitasnya yang menonjol, meliputi rasa manis yang khas dan ukuran buah yang lebih besar dibanding daerah lain, merupakan hasil sinergi antara kondisi alam yang mendukung dan pengelolaan pertanian yang intensif oleh para petani lokal.
Temuan studi "Analisis Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Agrowisata Belimbing Karangsari Kota Blitar" oleh Idah Nuraini dkk (Universitas Muhammadiyah Malang, 2023) menegaskan keunggulan belimbing Karangsari dalam hal rasa, ukuran, dan daya tahan simpan.
Keunggulan ini mendorong dominasi produk tersebut di pasar Blitar dan sekitarnya, serta mendapatkan pengakuan formal lewat sertifikasi varietas unggul dari Kementerian Pertanian.
Agrowisata, Magnet Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
Keberhasilan belimbing Karangsari tak lepas dari pengembangan agrowisata yang terintegrasi.
Berlokasi di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, kawasan agrowisata seluas 5 hektar ini dikelola secara kolaboratif oleh kurang lebih 50 petani.
Penelitian "Pengembangan Kawasan Agrowisata Belimbing Karangsari sebagai Daya Tarik Wisata" oleh Minto Hadi dan Sukanto (Universitas Brawijaya Malang, 2023) menunjukkan kontribusi signifikan agrowisata terhadap ekonomi regional.
Pesona alam yang ditawarkan berpadu dengan pengalaman unik memetik belimbing langsung dari pohon, serta beragam produk olahan (dodol, manisan, sirup) memikat wisatawan domestik dan mancanegara.
Kenaikan kunjungan wisata berdampak positif pada sektor pariwisata lokal secara menyeluruh.
Dampak Agrowisata terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Agrowisata Belimbing Karangsari memiliki peran krusial dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
Studi oleh Idah Nuraini dan Arfida Boedirochminarni ("Analisis Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Agrowisata Belimbing Karangsari Kota Blitar", 2023) mencatat peningkatan pendapatan petani belimbing dan UMKM yang memproduksi olahan belimbing.
Agrowisata menciptakan lapangan kerja baru, bukan hanya bagi petani tetapi juga pelaku usaha lainnya, seperti produsen manisan dan dodol.
Meningkatnya permintaan produk olahan belimbing sebagai akibat dari kunjungan wisatawan turut menopang pertumbuhan omzet UMKM di wilayah tersebut.
Agroindustri, Menambah Nilai dan Mengoptimalkan Potensi
Selain agrowisata, agroindustri memegang peran penting dalam pemanfaatan hasil pertanian belimbing. Produk olahan seperti manisan, dodol, dan sirup belimbing telah menjadi komoditas yang populer.
Penelitian "Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Agroindustri Belimbing Karangsari Kota Blitar" oleh Nindia Megareta Noerkumala dan Anik Suwandari (Universitas Jember, 2023) menunjukkan nilai tambah yang signifikan dari produk olahan belimbing.
Selain meningkatkan pendapatan petani, agroindustri ini juga berkontribusi dalam pengurangan limbah pertanian karena hampir semua bagian belimbing dapat dimanfaatkan.
Penelitian tersebut menekankan pentingnya inovasi dan peningkatan kualitas produk untuk menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.
Kelayakan Ekonomi Usaha Manisan Belimbing
Studi kelayakan usaha manisan belimbing oleh Silvi Lestari dan Eko Wahyu Budiman ("Analisis Kelayakan Usaha Manisan Belimbing di UMKM Kelurahan Karangsari", Universitas Islam Balitar, 2023) membuktikan potensi profitabilitas usaha ini.
Dengan modal yang relatif terjangkau, usaha manisan belimbing dapat menghasilkan keuntungan yang cukup menjanjikan, memberi gambaran optimis mengenai prospek agroindustri berbasis belimbing di Karangsari.
Tantangan dan Arah Pengembangan ke Depan
Meskipun potensi belimbing Karangsari sangat menjanjikan, tantangan tetap ada.
Perubahan iklim dan fluktuasi harga pasar merupakan faktor yang perlu diantisipasi. Namun, peluang pengembangan masih sangat terbuka.
Strategi ekspansi pasar, peningkatan kualitas dan inovasi produk olahan (termasuk kemasan yang lebih menarik), serta peningkatan kapasitas agrowisata merupakan kunci keberhasilan dalam menjaga dan meningkatkan peran belimbing Karangsari sebagai pilar perekonomian dan identitas Kota Blitar.
***
Belimbing Karangsari telah sukses menjadi simbol keunggulan sumber daya alam dan potensi ekonomi Kota Blitar.
Integrasi pertanian, agrowisata, dan agroindustri telah menciptakan sinergi positif yang berdampak signifikan pada kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan berkelanjutan di ketiga sektor ini akan semakin memperkuat posisi belimbing sebagai komoditas unggulan, dan sekaligus sebagai identitas yang tak terpisahkan dari Kota Blitar.
📝 Afni Lestari
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini