Jambu Mete : Mudah Ditanam dan Nilai Jualnya Tinggi

sumber foto : Agrowindo
Saat lebaran, mungkin kita pernah melihat suguhan Kacang Mete. Bentuknya melengkung, lebih besar dari kacang tanah. Rasanya gurih enak, khas sekali. Membuat ketagihan. Sayangnya, mendapatkan kacang mete tidak semudah mendapatkan jenis kacang-kacang lainnya. Stoknya terbatas.

Uniknya lagi, kacang mete adalah biji dari Jambu Mete. Jika umumnya buah-buahan hanya dimanfaatkan dagingnya, untuk Jambu Mete keduanya bisa dimanfaatkan, dan nilai jualnya sangat tinggi.

Apa itu Jambu Mete?

Jambu Mete disebut juga Jambu Monyet. Dari kekerabatannya, sebenarnya Jambu Mete lebih dekat dengan Mangga. Bukan dengan Jambu atau Kacang-kacangan. Rasa buahnya juga asam manis dan sepat.

Kacang Mete banyak diproduksi di daerah Wonogiri, NTT dan Sulawesi meski pohon Jambu Mete bisa tumbuh dalam temperatur yang cukup hangat sekitar 25-40 derajat celcius. Artinya, Jambu Mete bisa tumbuh baik di sebagian besar wilayah tropis di Indonesia.

Seperti halnya pohon buah pada umumnya, Jambu Mete juga mudah dibudidayakan. Meski harus menunggu tumbuh besar yang nantinya akan berbuah secara rutin. Kira-kira, butuh sekitar 3 tahun sejak mulai pembibitan hingga menjadi pohon yang berbuah.

Ketika sudah berbuah, produk utama dari Jambu mete adalah bijinya, lalu buahnya. Bagian lain seperti akar, daun, bahkan kulit pohon juga memiliki nilai jual tersendiri.

Kacang Mete bergizi tinggi
Salah satu alasan kenapa Kacang Mete harganya lebih mahal, selain karena rasanya yang gurih lezat, juga karena kandungan gizinya yang tinggi. Sudah enak, bergizi lagi.

Dilansir dari alodokter.com, Kacang Mete memiliki kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan serat sekaligus. Itu belum termasuk kandungan lain seperti vitamin K, vitamin E, folat, dan vitamin B. Kalsium, natrium, kalium, magnesium, fosfot, zinc dan zat besi.

Dari kandungan di atas, kacang mete adalah sumber energi yang baik bagi tubuh. Kandungan zat besinya juga bisa menjaga kesehatan tulang dan memaksimalkan kerja sel darah merah. Beragam vitamin yang dihasilkan juga mengurangi resiko penyakit jantung.

Laku keras

loading...
Salah satu produk unggulan dari Jambu Mete adalah bijinya atau yang dikenal dengan Kacang Mete. Harga kacang mete mentah di pasaran sekitar 80.000 per kilogram. Harga itu tergolong mahal, namun permintaannya cukup tinggi. sementara harga kacang mete yang sudah diolah menjadi camilan bisa dihargai 135.000 hingga 150.000 per kilogram.

Menjelang lebaran harganya bisa 170.000 hingga 180.000 per kilogram. Namun karena permintaan cukup tinggi, pembeli sering kehabisan. Produk kacang mete termasuk komoditi yang jumlah ketersediaan tak sebanding dengan permintaan.

Camilan yang digandrungi
Kacang mete termasuk camilan yang digandrungi. Rasanya yang lezat sekaligus tinggi akan gizi. Namun penyajiannya eksklusif karena keterbatasan stok. Banyak yang memilih membelinya dalam kemasan siap makan, karena biar lebih mudah menyajikan.

Karena itu, kacang mete biasa disajikan pada momentum tertentu misalnya ketika lebaran, itupun tidak disuguhkan pada semua tamu, kecuali jika memang bisa mendapatkan stok yang banyak.

Ketika pedagang asongan masih bisa berjualan di dalam gerbong Kereta Api, dulu kita sempat mendapati kacang mete seharga Rp2000, dalam bungkus kecil, namun selalu laku keras. Padahal satu bungkus kecil isinya hanya 3-4 butir.

Dari segi rasa Kacang Mete memang sangat khas. Renyah, gurih yang tiada duanya. Sehingga orang bisa memaklumi jika harganya lebih mahal. Ini belum termasuk ketika mengetahui gizinya begitu tinggi.
Harga juga dipengaruhi faktor ketersediaan barang. Butuh waktu yang cukup lama menanam Jambu Mete sampai berbuah, hitungannya tahunan bukan bulanan. Maka itu pula yang memengaruhi harga. Kedepan, ketika produksi makin bertambah mungkin harga bisa lebih terjangkau.

Karena itu Jambu Mete adalah pohon yang bisa dibudidayakan, terutama bagi petani buah-buahan. Produk yang dihasilkan dari Jambu Mete juga banyak, tidak saja buah dan bijinya. []

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini