Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Agar Warungmu Laku Keras di Aplikasi Ojek Online

loading...
Oleh Fahd Julian
Pengusaha, Konsultan Media
------
Apakah saat ini kamu punya lapak atau warung di Aplikasi Ojek online? Dan warungmu adalah warung rumahan? Artinya bukan warung yang sudah memiliki brand tertentu.

Pertanyaannya, apakah warungmu bisa bersaing dengan mereka?

Perlu kamu pahami, jualan di era digital, apalagi di aplikasi ojek online itu bersifat placeless. Tak perlu lokasi strategis. Daya tariknya cuma 2 : jarak dan menu.

Jarak kaitannya dengan harga ongkir. Kecenderungannya pengguna ojek online akan memilih biaya ongkir di bawah 20ribu atau bahkan 10ribu.

Namun dengan biaya ongkir sekitar 20ribu, kamu masih berpotensi mendapat customer radius 10km lho. Belum lagi kalau ada diskon ongkir dari aplikasi.

Namun lupakan itu, yang terpenting, bagaimana kamu mengemas menu warungmu?

Baik, yuk kita mulai.
Pertama, kita bedakan dulu dua jenis warung di aplikasi ojol. Ada warung nano nano, ada warung spesifik.

Warung nano-nano itu seperti rumah makan, lesehan dan sejenisnya yang menyajikan menu bervariasi. Biasanya itu dimiliki oleh rumah makan besar yang sudah lama berdiri, yang sudah punya pelanggan tetap.

Sehingga, mereka bisa menyajikan aneka menu.

Ada warung spesifik. Ya, lebih banyak menu selain makanan pokok. Seperti, menu-menu khusus.

Jika kamu mau merintis warung rumahan, cobalah pilih tipe yang spesifik. Agar lebih mudah menyajikan.

Misal, warung terang bulan. Warung roti bakar. Warung salad buah. Pokoknya yang menggunakan satu menu unggulan.

Ketika pengguna ojol menemukan warung spesifik, mereka akan berpikir bahwa warungmu masuk kategori spesialisasi yang menyediakan satu menu. Mereka akan berpikir kalau menu yang kamu sajikan pasti lebih fresh.

Itu strategi pertama. Kita lanjut ke strategi kedua.

Setelah warungnya kamu buat spesifik, entah spesifik ke makanan atau minuman. Maka lengkapi satu menu lagi yang terkait. Bagaimana maksudnya?
Begini, saat pembeli melihat menu di warungmu, bisa jadi mereka akan tertarik untuk menambah menu lain. Namun menu yang terkait, jangan terlalu jauh. Jangan sampai menu andalanmu roti bakar lalu menu lainnya ayam geprek. Sama-sama karbo bro.

Jadi gini. Jika kamu menjual roti bakar, pikirkan menu apa yang bersifat komplementer, dan kalau bisa yang tidak ada di dapur rumah mereka.

Misal, warung terang bulan melengkapi menu lain seperti es kelapa.

Kedai thai tea melengkapinya dengan menu roti sisir atau burger. Itu menu-menu yang sifatnya komplementer kan?

Sayangnya, warung-warung spesifik itu hanya menyediakan satu menu saja, padahal ada banyak kesempatan menambah menu lain agar pembeli menambah keranjang belanjaan 5-10ribu lagi kan, lumayan.

Misalnya juga, kamu punya kedai salad buah. Lengkapi dengan menu minuman, seperti jus. Kan sama-sama dari buah, kan?

Banyak yang tidak memikirkan itu, padahal itu bisa menjadi alternatif lho.

Lalu, kita beranjak ke strategi ketiga. Soal nama dan deskripsi. Kenapa penting.

Coba bedakan. Saat kamu menulis menu.

Salad buah 500ml dengan Salad buah sehat dan fresh.

Orang akan pilih mana? Ada satu atau dua kata yang bikin orang membatin "iya juga" ya.
Belum lagi jika dalam deskripsi kamu tambah sedikit info atau kalimat motivasi : Yuk mulai hidup sehat dan segar dengan rajin makan buah.

Pembeli akan makin termotivasi untuk order.

Itu juga berlaku untuk menu lain, seperti es kelapa. Misalnya ditulis es kelapa minuman sehat bagi tubuh.

Variasi itu juga bisa kamu tambahkan ke menu bakso. Misal, bakso sehat pakai sayur. Mungkin kamu hanya perlu menambah sayur seperti selada atau sayur lainnya.

Apalagi jika kamu punya foto-foto esklusif terkait menu produkmu, itu makin keren. Oke, semoga sukses.


Comments