Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Wedang Uwuh, Jamu yang Rasanya Nikmat

loading...


Wedang Uwuh adalah minuman khas Jogja yang memiliki nilai historis tersendiri. Konon, minuman ini tercipta sejak era Sultan Agung, Raja terbesar Kerajaan Mataram.

Selain itu, dilihat dari segi kandungannya, Wedang Uwuh lebih cocok disebut Jamu. Bagi orang Indonesia, Jawa khususnya, Jamu adalah minuman kesehatan untuk menjaga kebugaran tubuh. Namun Jamu identik dengan rasa pahit atau asam. Berbeda dengan Wedang Uwuh, minuman ini terbilang cukup nikmat dan menyegarkan.

Minuman Racikan Nusantara


Setiap minuman hampir selalu memiliki story di belakanganya, sebut saja kopi, yang disebut sebagai minuman para Ulama atau orang-orang berilmu di kalangan umat Islam.

Wedang Uwuh juga demikian, story yang berkembang di masyarakat ialah bahwa minuman ini diracik oleh prajurit atau pramusaji kerajaan Mataram Islam, kala Sultan Agung bersemedi di bawah pohon di daerah Imogiri, Bantul.

Awalnya, pramusaji meracik Wedang Secang, namun karena saat disajikan angin bertiup kencang, ada beberapa daun dan tanaman lain lain yang masuk ke dalam minuman tersebut. Anehnya, saat diminum Sultan Agung, rasanya jadi lebih nikmat. Bahkan menurut Sultan, itu minuman paling nikmat yang pernah ia rasakan.

Pramusaji pun bingung, karena menurutnya jenis minuman yang ia sajikan sama seperti biasanya. Setelah dilihat cangkir bekas semalam, ternyata ada bermacam daun dan tumbuhan lain yang ada di dalamnya.

Sekilas cerita itu memang mustahil. Atau mungkin benar adanya, namun tentu komposisinya tidak seperti Wedang Uwuh yang kita kenal saat ini.

Terlepas dari itu semua, Wedang Uwuh adalah minuman racikan yang terdiri dari banyak jenis tumbuhan, yang disajikan dalam sebuah minuman, itu khas Nusantara.

Uwuh sendiri berarti sampah. Karena sekilas seperti kumpulan daun, biji, dan serutan kayu yang diseduh.

Secara filosofis itu menunjukkan kekayaan alam nusantara, serta keberagamannya. Apalagi rasanya yang enak dan menyehatkan.

Itu berbeda dengan kopi, teh atau coklat yang terdiri dari satu tumbuhan saja.

Apa saja komposisinya?

Wedang Uwuh terdiri dari bermacam tumbuhan, antara lain jahe, kayu secang, kapulaga, daun cengkeh, sereh, kayu manis, cabe alas, serbuk lada hitam, bunga lawang, daun salam, adas hitam, daun kelor dan lain sebagainya.


Saat ini, variasinya sangat banyak. Komposisi di atas bisa ditambah atau dikurang, sesuai kebutuhan. Dengan variasinya yang begitu banyak, tentu Wedang Uwuh sangat berkhasiat menjaga kebugaran tubuh.

Masyarakat, selain menghargainya dari segi komposisi, namun juga menyakini historinya bahwa Wedang Uwuh memang racikan asli Indonesia atau minuman asli Indonesia yang harus dilestarikan.

Dampak ekonomi dan ekologis

loading...
Karena komposisinya yang bermacam, kehadiran Wedang Uwuh bisa menandakan kondisi pertanian di Indonesia. Sekaligus sejauh mana tanaman rempah berkhasiat tersebut masih dibudidayakan.

Secangkir Wedang Uwuh yang tersaji di meja kita melibatkan banyak sektor pertanian. Ketika permintaan Wedang Uwuh semakin banyak, maka denyut nadi petani jahe, secang, kapulaga dan sebagainya juga akan terus hidup.

Mendapatkan Wedang Uwuh

Wedang Uwuh memang menjadi minuman khas Jogja, namun saat ini bisa didapatkan di banyak daerah di Indonesia. Anda bisa melacaknya di mesin pencari atau laman sosial media.

Di kafe, warung dan angkringan menu Wedang Uwuh juga sudah banyak tersedia. Rata-rata dijual 7.000-12.000 per gelas.

Ada juga yang menjualnya dalam bentuk sachet, yang bisa diseduh sendiri di rumah.

Tak perlu khawatir, komposisi Wedang Uwuh adalah bahan-bahan yang sudah dikeringkan, namun tidak mengurangi kandungan di dalamnya.

Yuk, minum Wedang Uwuh. Kita lestarikan minuman khas Nusantara. []
Blogger dan Aktivis Literasi

Comments