sindonews |
SRENGENGE.ID - Pada tahun 1960, atas permintaan Bung Karno, rumah yang dijadikan tempat pembacaan proklamasi kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat itu, dibongkar. Padahal rumah itu termasuk tempat bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Rumah itu adalah kediaman Bung Karno, hadiah dari pemerintah pendudukan Jepang, Pada awalnya, memang tidak ada rencana untuk membacakan proklamasi di rumah tersebut, rencana awalnya proklamasi dibacakan di lapangan Ikada. Namun karena banyaknya tentara Jepang, dan khawatir akan jatuh korban jiwa, maka dialihkan ke rumah pribadinya.
Tak ada yang tahu alasan pasti kenapa Bung Karno kemudian memerintahkan untuk merobohkan rumah tersebut. Menurut Dwi Mulyatari, Sejarahwan UI, ada beberapa analisis. Salah satunya karena rumah itu menyimpan kenangan pahit bagi Bung Karno.
"Ada juga yang mengatakan bahwa Bung Karno malu jika proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dilaksanakan di rumah sederhana, dan bukan di tempat yang megah," jelas Dwi.
Keinginan Bung Karno untuk membongkar rumahnya tersebut sempat ditentang juga oleh dokter pribadinya, namun Bung Karno berkata, apa kamu ingin memamerkan celana dalam saya ke dunia?
Setelah rumah dibongkar, menurut Sejarahwan Rusdhy Husein, Bung Karno mengambil kapur dan menggaris letak posisi proklamasi dibacakan.
"Di tempat itu kemudian muncul yang sekarang kita sebut tugu petir," Jelas Sejahrawan senior itu.
tugu petir. sumber : google |
Sebelumnya, tak jauh dari tugu petir itu sudah dibangun tugu satu tahun RI yang diresmikan pada 1 Agustus 1946. Sementara pada 17 Agustus 1980, Soeharto meresmikan monumen proklamasi tak jauh dari lokasi tugu petir.
monumen proklamasi |
Jalan Pegangsaan Timur kini berubah nama menjadi Jalan Proklamasi. (Red.s)
Editor : Ahmad Fahrizal Aziz
Comments
Post a Comment
Tinggalkan jejak komentar di sini