Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Jihad Digital Ditengah Serbuan Hoax


jihad digital, MPI blitar, jihad literasi, jihad hoax

Blitar, 26/3 — Tabayyun, sikap yang harus dimiliki oleh para pembuat dan penyebar berita, termasuk jurnalis dan warga Muhammadiyah. Hidayatur Rahman, Ketua PDM Kabupaten Blitar, mengantar kajian Ahad (26/3) pagi PDM Kabupaten Blitar di Masjid Pojok, Garum, Blitar. Kajian ini merupakan rangkaian dari workshop untuk membekali para mujahid di dunia maya agar tidak terjebak dalam lingkaran berita palsu dan pelanggaran UU ITE.

Era informasi ditandai dengan perkembangan teknologi yang memudahkan setiap orang memroduksi dan memublikasi informasi, serta mendapatkan dan menyebar ulang informasi dari pihak lain. “Sayangnya, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi ini belum diikuti tradisi berkemajuan di masyarakat,” tukas H. Najib Hamid, Wakil Ketua PWM Jawa Timur mengisi kajian Ahad pagi yang bertajuk “Membangun Mujahid Digital Yang Berkemajuan”. Salah satu ciri ketidak siapan masyarakat kita adalah mengabaikan sikap tabayyun. “Pesan utama dalam surat Al Hujurat ayat 6 yang disampaikan pembawa acara tadi adalah kode etik jurnalistik, tabayyun. Dan menyebarkan berita palsu itu dosa besar,” sambung Hamid dengan nada tegas.

Di era ini semua orang dapat mengelola media alternatif atau media sosial yang menurut Najib warga Muhammadiyah wajib menguasai untuk da’wah. Media baru ini selain akan memperluas jangkauan da’wah dan juga meluaskan komunikasi sehingga warga menjadi mujahid yang luwes dan mampu mengembangkan sikap toleransi. Selain tabayyun, sikap toleransi inilah yang menurut Najib diperlukan untuk memerangi hoax dan menjalankan da’wah.

Kajian Ahad pagi ini merupakan rangkaian Workshop Pengelolaan Website dengan menghadirkan lintas majelis di PDM Kabupaten Blitar, PCM, serta MPI dari PDM Kab/Kota sekitar Blitar. Sekitar 60% dari kurang lebih 90 yang hadir, termasuk MPI PDM Tulungagung, melanjutkan untuk mengikuti workshop dengan nara sumber pertama Ahmad Faizin Karimi. (tjut zakiyah — jurnalis Muhammadiyah Tulungagung

)====================================================
loading...
=======================================================

Comments