Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Guru Hebat Tak Akan Memberi PR dan Tugas Mencatat




Wacana penghapusan PR (Pekerjaan Rumah) sejak bergulirnya Program Penguatan Karakter atau yang sering disebut full day school makin mengemuka. Namun banyak yang lupa jika PR, termasuk tugas mencatat, adalah hak prerogatif guru.

Masalahnya, tugas mencatat dan PR menjadi andalan guru, ketika sudah disibukkan dengan urusan administrasi atau guru yang kurang kreatif. Sehingga membuat pembelajaran jadi menjenuhkan dan siswa mendapatkan tugas tambahan di rumah.

Guru hebat biasanya justru jarang memberi PR, bahkan tidak pernah meminta siswanya mencatat. Sebab selalu ada kreatifitas serta ide pembelajaran yang efektif, sehingga siswa memerhatikan secara seksama.

PR sebenarnya adalah tugas tambahan dalam rangka menguatkan pemahaman siswa, namun seringkali bukan itu yang terjadi.

Jika materi sudah tersampaikan saat jam pelajaran, lantas buat apalagi ada PR?

Inilah yang seharusnya menjadi perhatian serius, terutama bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang lebih banyak berorientasi pada program keahlian guru mengajar dibandingkan kebijakan yang bersifat administratif.

Sebab guru adalah ujung tombak utamanya. Jika guru kurang berkualitas, maka hasilnya juga tidak maksimal.

Setidaknya, keterampilan guru harus diperkuat. Keterampilan pedagogi dalam mengelola pembelajaran, pengayaan materi pelajaran, kecakapan berkomunikasi dan bersosialisasi pada siswa, hingga hak materi berupa gaji dan tunjangan.

Saat ini guru kurang bisa bergerak karena banyak beban yang ditanggungnya, beban kebijakan yang harus dijalankan, hingga beban sosial seperti target pembelajaran yang kurang realistis.

Dalam banyaknya beban tersebut, seringkali energi guru terkuras, sehingga berdampak pada murid. Seperti memintanya mencatat, atau memberikan PR agar murid belajar mandiri.

Belum lagi jika guru tidak memiliki cukup keahlian mengajar, sekalipun seorang sarjana. Pemerintah harus cepat merespon ini dengan membuat pelatihan dan pengayaan skill mengajar.

#sudutpandang/Fahd

Comments