Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Sejarah 17 Mei Jadi HUT Perpustakaan Nasional


17 Mei menjadi hari peringatan kelahiran Perpustakaan Nasional. Diresmikan tahun 1980, hingga sekarang (2021) memasuki usia ke-41 tahun. Pertanyaannya, apakah sebelum tahun 1980 Indonesia belum memiliki Perpustakaan Nasional?

Awalnya di bawah Depdikbud

Perpustakan Nasional diresmikan berdasarkan Keputusan Menteri Departemen Kebudayaan dan Pendidikan (Depdikbud) 17 Mei 1980 no. 0164/0/1980. Kala itu Menteri Depdikbud dijabat oleh Prof. Daoed Joesoef.

Statusnya sebagai Unit Pelaksana Teknis bidang Perpustakaan di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Perpustakaan Nasional adalah gabungan dari 4 lembaga, yakni :

1. Perpustakaan Museum Pusat.
2. Perpustakaan Sejarah, Politik dan Sosial.
3. Perpustakaan Wilayah Jakarta.
4. Bidang Deposit dan Bibliografi, Pusat Pembinaan Perpustakaan.

Artinya, sebelum diresmikan, Indonesia sudah memiliki Perpustakaan atau pusat informasi, ketika Perpustakaan Nasional diresmikan kemudian terjadi integrasi.

Menjadi lembaga non-kementerian

Berada di bawah UPT Depdikbud ternyata Perpustakaan Nasional kurang efektif karena energi Depdikbud lebih banyak difokuskan ke Pendidikan. Sembilan tahun kemudian mulailah dibuat kebijakan bahwa secara kelembagaan Perpustakaan Nasional bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Itu berarti, status kelembagaannya tidak lagi di bawah Depdikbud dan menjadi lembaga negara non-kementerian atau non-departemen, dikuatkan oleh Surat Keputusan Presiden RI nomor 11 tahun1989, tertanggal 6 Maret 1989.

Pindah ke gedung baru

Pada tanggal 11 Maret 1989, Perpustakaan Nasional resmi dipindahkan ke Jalan Salemba Raya, dan dibuka untuk umum pada 1 April 1989. Hal itu dikarenakan gedung sebelumnya kurang representatif apalagi berlokasi di tempat yang berbeda-beda karena hasil dari penggabungan 4 lembaga.

Ialah Ibu Tien Soeharto yang memberikan perhatian penuh pada pembangunan gedung baru ini lewat Yayasan Harapan Kita yang dipimpinnya.

Kepala Perpustakaan Nasional pertama adalah seorang perempuan bernama Mastini Hardjoprakoso, yang mejabat sejak awal berdiri 1980 hingga 1998. (Ed. Fa)

Sumber bacaan :

Basuki, Sulistyo. Sejarah Perpustakaan Nasional R.I : Sebuah Kajian. Jakarta, 2008.

Comments