Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Legenda Pecut Samandiman Blitar


Taman Pecut yang dibangun oleh Pemerintah Kota Blitar, yang letaknya sebelah selatan Alun-alun tersebut, ternyata menyimpan sejarah dan legendanya tersendiri. Lantas bagaimana ceritanya, dan siapa pemiliknya?

Wilayah Blitar terletak di selatan Gunung Kelud, salah satu Gunung Api yang aktif meletus dalam periode tertentu. Setiap kali meletus, Blitar selalu terdampak, selain abu juga lahar atau larva-nya. Maka di Blitar ada istilah kali lahar, yang dulu memang menjadi tempat mengalirnya lahar letusan Gunug Kelud.

Maka, Bupati Blitar era 1896-1917 yang bernama Kanjeng Adipati Haryo Sosro Hadinegoro, konon memiliki sebuah Pecut sakti yang bernama Samandiman. Pecut itu mampu membelokkan jalannya lahar yang menuju pemukiman warga. Legenda itu kini diabadikan dalam sebuah RTH (Ruang Terbuka Hijau) di selatan Alun-alun Blitar yang bernama Taman Pecut.

Pecut Samandiman sendiri memang pusaka yang terkenal menyimpan kesaktian. Pecut Samandiman juga diperkenalkan dalam kesenian Reyog, terutama Reyog Ponorogo. Uniknya, Pecut Samandiman tidak diayunan langsung mengenai obyeknya, namun dipecutkan ke tanah, termasuk dalam pagelaran Reyog yang sering kita saksikan.

loading...
Cerita tentang kesaktian Pecut Samandiman milik Bupati Blitar konon bisa membelah aliran lahar Gunung Kelud. Padahal lahar berisi cairan sangat panas. Saat ini, dengan kecanggihan teknologi sudah dibangun tersendiri aliran laharnya, sehingga bisa lebih terkontrol.

Menurut beberapa sumber sejarah, terutama Museum Pusaka, konon Pecut Samandiman memiliki Khodam cantik yang dikenal dengan nama Dewi Sekartaji. Pecut tersebut bisa membuka pintu ghaib.

Miniaturnya seringkali berbentuk Pecut atau Cambuk yang bagian atasnya melengkung. Itulah kenapa patung Pecut di Taman Pecut Blitar bagian ujungnya juga melengkung. []

Komunitas Muara Baca


Blogger dan Aktivis Literasi

Comments