Penulis Blitar Geruduk Kantor KPU


Blitar - Sekitar 29 penulis dan pegiat literasi yang tergabung dalam Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Muara Baca memadati kantor KPU Kota Blitar, Rabu (27/11), dalam rangka kunjungan Rumah Pintar Pemilu (RPP) Ir. Soekarno.

Ini merupakan program yang bersifat nasional, yang digelar oleh KPU di berbagai daerah, dalam rangka sosialisasi dan lebih mendekatkan KPU sebagai penyelenggara pemilu kepada masyarakat.

"Undangan meliputi perwakilan ormas, mahasiswa, dan hari ini adalah pegiat literasi. Dari beberapa kunjungan, sepertinya ini yang terbanyak," Ungkap Ninik Sholikhah, salah satu komisioner dalam sambutan pembukanya.

Sebelum sesi dialog bersama para komisioner, peserta terlebih dahulu diajak untuk praktek menjadi petugas pemilu, yaitu menjadi KPPS dan Saksi, lainnya menjadi peserta.

Dalam setiap pemungutan suara, dibutuhkan 7 orang KPPS mulai dari KPPS 1 sampai 7 dengan tugas masing-masing. KPPS 1 otomatis menjadi ketua. Anggota muda FLP Blitar, Fatwa Nurviena, hari itu menjadi KPPS 1.

Lalu sesi berikutnya adalah diskusi dengan para komisioner. Rangga Bisma Aditya, komisioner yang membawahi divisi sosialisasi ini menjelaskan alasan kenapa RPP KPU Kota Blitar dinamakan Ir. Soekarno.

"Itu karena sosok Ir. Soekarno sangat lekat dengan kota Blitar, terlebih makamnya juga berada di Blitar," Jelas Rangga.

Pada sesi ketiga, ketua KPU Kota Blitar, Choirul Umam, menjelaskan sedikit tentang KPU, tugas dan fungsi kerjanya, hingga menjelaskan tentang kondisi demokrasi di kota Blitar.

"Jadi saat ini ada istilah pemilu, ada istilah pemilihan. Kota Blitar pada 2020 nanti termasuk yang akan menggelar pemilihan kepala daerah. Jika pemilihan umum adalah pemilihan presiden dan DPR," Jelas Choirul Umam di depan para pengunjung.

Diundangnya para pegiat literasi dan penulis ini adalah satu tradisi baru yang dilakukan KPU, karena selama ini biasanya sosialisasi terbatas pada ormas yang dianggap mewakili beberapa kelompok masyarakat.

"Salah satu cara efektif yang sebenarnya bisa dilakukan KPU untuk sosialisasi, salah satunya lewat literasi, terutama lewat tulisan, karena tulisan lebih mampu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pemilu," Ujar Heru Patria, salah satu penulis yang hadir pada kesempatan tersebut.

Acara berakhir bertepatan dengan kumandang adzan magrib dan ditutup dengan sesi berfoto bersama. [red.lp)


0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini