Senin, 6 Agustus 2019
Sempat saya ingin menghubungi beliau, ketika Majelis Pustaka mengagendakan acara bedah buku "Mengikat Tanpa Tali", buku biografi tentang kisah Marmin Siswojo (Pak Sis), Saudagar kaya asal Blitar itu.
Sebab Pak Husnun lah penulisnya. Husnun N Djuraid, Jurnalis senior Malang Post, yang sekarang menjadi komisarisnya, yang juga sebagai dosen komunikasi UMM.
Kala itu Pak Sis sedang sakit, dan harus operasi tulang belakang, sehingga acara bedah buku ditunda, karena bagaimanapun, kehadiran Pak Sis dalam acara bedah buku itu tentu tak tergantikan.
Sepertinya tak sulit untuk menghubungi Pak Husnun, karena ternyata beliau juga tengah menggarap buku lanjutan terkait bisnis perusahaan Jatinom Indah, buku yang lebih menitik beratkan pada Manajemen. Begitu kata Pak Hidayaturrahman, putra Pak Sis.
Jadi, Pak Husnun masih sering bolak balik ke Blitar, demi merampungkan buku tersebut.
Waktu saya menjadi ketua FLP UIN Malang, pernah beliau kami minta menjadi pembina, hanya saja karena kesibukan beliau, pertemuan urung terlaksana. Pak Husnun belum sempat mengisi materi menulis, seperti pembina lainnya.
Namun beliau aktif bergumul dengan teman-teman FLP, terkhusus di facebook, dan dengan ringan hati mengabarkan andai ada tulisan dari kami yang dimuat di Malang Post.
Maka saya pun berteman dengan beliau di facebook, dan hampir selalu membaca setiap postingannya, terutama ajakan puasa senin-kamis, dan ajakan olahraga.
Ya, beliau rajin olahraga, dari tenis sampai lari maraton, sering juga berkampanye hidup sehat dengan senantiasa mengajak olahraga. Di usianya yang memasuki kepala 6, beliau masih sehat bugar.
Alangkah kagetnya ketika beredar kabar jika beliau meninggal. Timeline facebooknya ramai dengan ungkapan bela sungkawa. Padahal kan tidak sakit, dan beliau sangat menjaga kesehatan?
Kabar lanjutannya, beliau meninggal saat sedang olahraga, lari maraton 8 km di Surabaya. 8 km itu lumayan jauh, apalagi untuk usia beliau, ya sekalipun beliau nampak sehat.
Dari catatan yang ditulis Dahlan Iskan, beliau ternyata memiliki riwayat pembengkakan jantung. Mungkin kelelahan, meskipun lari serupa pernah beliau ikuti, dan hasilnya baik-baik saja.
Selamat jalan Pak Husnun, sosok sederhana dan rendah hati, yang selalu mengajak puasa senin-kamis. []
Ahmad Fahrizal Aziz
Comments
Post a Comment
Tinggalkan jejak komentar di sini