Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Cerewet untuk Nulis


Jumat, 15 November 2019

Sebagai pengelola komunitas kepenulisan, seringkali ada beberapa orang yang cerewet untuk menulis. Ya, itu wajar, sebab ibarat kelompok renang, pasti akan teramat membosankan jika setiap pertemuan hanya membahas teorinya tanpa pernah mencebur langsung ke kolam renang.

Itulah kira-kira yang sering terjadi dalam komunitas kepenulisan, ketika label dengan faktanya berbeda. Labelnya komunitas kepenulisan, namun ada saja yang masih enggan untuk menulis. Misalnya, website komunitasnya jarang diperbaharui, jarang ada tulisan baru.

Sayangnya, hal itu dianggap wajar. Sebab menulis perlu teknik yang tak sederhana, juga membutuhkan cukup wawasan dan perenungan. Berbeda dengan kegiatan fisik lainnya, yang bisa langsung dipraktekkan.

Apapun alasannya, gabung di komunitas kepenulisan ya harus siap menulis. Kalau tidak, komunitas itu hanya jadi sekumpulan tempat ngerumpi, dan tidak memunculkan karya.

Tak sedikit yang jengah bergabung dengan komunitas kepenulisan, dan memilih belajar sendiri. Nyatanya, belajar sendiri toh lebih produktif, daripada ngumpul pertemuan komunitas yang hanya basa-basi.

Meski ada pula sebaliknya, yang mencari-cari komunitas, untuk tetap menjaga semangatnya menulis. Merawat iklim berkarya agar tidak kendor dan kian produktif.

Komunitas juga menjadi tempat untuk saling belajar. Mereka yang sudah lancar menulis, bahkan karyanya sudah banyak, perlu mendampingi yang baru awal belajar. Bisa melalui mentoring, bedah karya, atau pemberian materi.

Sebuah komunitas umumnya juga memiliki program untuk anggotanya agar rajin menulis. Anggota pun sebaiknya mengikuti dengan khidmat program tersebut, yang sebenarnya juga bertujuan untuk mengasah kemampuan menulisnya sendiri..

Maka perlu, dalam komunitas ada orang yang cerewet, detail, dan agak keras mengingatkan agar terus berkarya. Sekalipun itu terdengar menyebalkan, namun kelak hasilnya pasti oke.

Masalahnya, yang cerewet kadang lebih banyak daripada yang nulis. []

Ahmad Fahrizal Aziz
loading...
Blogger dan Aktivis Literasi

Comments