Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara resmi menyatakan dukungan kepada Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk maju dalam Pilgub Jatim 2018. Meski demikian, PKB memiliki sejarah melodramatik bersama Khofifah yang selama dua kali Pilgub Jatim diusungnya. Sampai akhirnya Khofifah mendaftar ke Partai Demokrat, partai yang selama dua periode menjadi rival Khofifah dan PKB.
Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan bahwa yang terpenting dari Pilgub Jatim adalah persatuan Kyai, sebelum membahas kepentingan politik. Seperti yang kita tahu bahwa Pilgub sebelumnya dukungan Kyai sangat deras kepada figur Khofifah. Tahun ini dukungan para Kyai, sebagian besar, sepertinya akan merapat ke Gus Ipul karena akan maju sebagai Calon Gubernur.
Dukungan PKB kepada Gus Ipul sebenarnya sangat realistis, apalagi mengingat Khofifah saat ini mejabat sebagai Menteri Sosial pada kabinet kerja Jokowi-JK. Idealnya, jabatan Khofifah akan berakhir dua tahun lagi, andai tidak ada resuffle. Peluang Gus Ipul untuk memenangkan Pilgub Jatim pun semakin tak terbendung, karena kemungkinan suara NU akan bulat mendukungnya, termasuk Muslimat diantaranya.
Namun majunya Khofifah bisa memecah suara NU, apalagi dikalangan Ibu-ibu Muslimat yang jumlahnya sangat signifikan. Muslimat NU bergerak pada jalur kultural dalam kegiatan pengajian rutin setiap minggunya, yang itu begitu marak di desa-desa. Namun dukungan untuk Gus Ipul juga semakin deras karena kali ini figurnya maju sebagai Calon Gubernur.
PKB yang notabene adalah Partai terbesar di Jawa Timur, tentu akan berupaya solid menggerakkan kader dan simpatisannya memenangkan calon yang didukung. Sebab sudah dua periode ini, PKB dikalahkan Partai Demokrat. Akankah Khofifah diusung Partai Demokrat, dan mampukah mengalahkan Gus Ipul yang kali ini didukung PKB? (red.s)
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini