Oleh Muhammad Nuruddin
Dua-duanya pernah menjadi murid dari satu guru yang sama; Syekh Abdul Halim Mahmud, Mantan Grand Syekh al-Azhar. Belakangan dari Syekh Yusri saya baru tahu bahwa Syekh Abdul Halim Mahmud--yang banyak disanjung orang Mesir itu--ternyata seoarang wali besar (waliy kabir).
Dua tokoh besar yang berguru pada Syekh Abdul Halim Mahmud ini sekarang menjadi orang terpenting di negaranya masing-masing. Yang satu menjadi Ahli Tafsir terkemuka di Indonesia, dan yang satu lagi menjadi Grand Syekh al-Azhar di bumi para Anbiya.
Menarik dicatat, keduanya tak pernah mengafirkan kelompok Syiah, juga tidak pernah mengobral kosa-kata kafir kepada orang-orang non-Muslim. Keduanya adalah simbol toleransi Islam. Dan keduanya adalah keturunan Nabi Muhammad Saw.
Nasab Syekh Ahmad Thayyeb bersambung ke Sayyidina Hasan, sedangkan pak Quraish Shihab nasabnya bersambung ke Sayyidina Husein. Hasan dan Husein adalah dua putra Sayyidina Ali yang paling dicintai Nabi.
Dari keturunan dua orang terhormat inilah pak Quraish Shihab dan Syekh Ahmad Thayyeb dilahirkan. Dan dari dua tokoh ini pulalah ajaran Nabi Muhammad Saw yang sesungguhnya itu bisa kita rasakan.
Saya mungkin termasuk Muslim yang beruntung. Di pesantren saya gemar membaca buku pak Quraish. Dan ketika di Kairo saya menikmati pengajian dan beberapa buku Syekh Ahmad Thayyeb. Akhirnya selamatlah saya dari corak keislaman radikal yang noraknya ga ketulungan itu.
Nah, jika Anda mau keislaman Anda "selamat", ikutilah dua ulama ini. Dan bagi kawan-kawan non-Muslim, kenalilah ajaran Islam dari dua tokoh ini. Niscaya Anda akan tahu bahwa Islam yang sesungguhnya itu tidak seperti yang selama ini dipertontonkan. Semoga Allah memanjangkan usia keduanya. Amin
Comments
Post a Comment
Tinggalkan jejak komentar di sini