Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Kuliah Keluar Negeri Karena Terinspirasi Din Syamsudin dan Cak Nur






Tahun ini Pradana Boy ZTF meraih gelar Ph.D dari National University of Singapore. Gelar Doktor itu ia raih dengan susah payah. Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Malang itu memulai mimpinya untuk kuliah keluar negeri sejak tahun 2003. Setelah lulus s1, ia bercita-cita untuk melanjutkan studi keluar negeri. Namun mimpinya itu tidak muncul secara tiba-tiba. Ada dua tokoh yang menginspirasinya.

Waktu masih duduk di semester lima, ia membaca disertasi Cak Nur (Nurcholish Madjid) tentang Filsafat dan Kalam dalam pandangan Ibn Taimiyah. Selain disertasi dari Cak Nur, lelaki yang akrab disapa Kang Boy ini juga sangat kagum dengan disertasi yang ditulis oleh Prof. Dr. Din Syamsudin berjudul Politik Alokatif di Muhammadiyah. Dua disertasi tebal yang berbahasa Inggris itu membuat Pradana Boy takjub.

“Apa mereka ini manusia?” tulisnya. Pria asal Lamongan itu takjub karena kedua tokoh diatas merupakan orang Indonesia yang menulis disertasi tebal dan seluruhnya dalam bahasa Inggris. Karena itulah Pradana Boy bertekad untuk studi keluar negeri.

Kampus pertama yang ia pilih untuk studi master adalah ANU (Australia National University) setelah ia membaca buku karya Zamakhsyari Dhofier yang berjudul Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiai, terbitan LP3ES. Buku itu merupakan adaptasi dari disertasi penulisnya ketika studi di Australia. Membaca buku dengan sistematika penulisan yang bagus, membuat Pradana Boy tertarik untuk melanjutkan studi kesana.

Ia pun kemudian mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya dengan mengikuti berbagai kursus bahasa Inggris. Meski keinginan untuk kuliah keluar negeri itu muncul sejak tahun 2003, namun ia baru lolos dua tahun kemudian, setelah melalui perjuangan panjang. Sampai kemudian ia pun melanjutkan studi S3 di Singapore. (red.s)
Blogger dan Aktivis Literasi

Comments