KH. A Badawi dan Soekarno |
Pada tanggal 25 Nopember 1962, Soekarno hadir dan berpidato dalam acara Muktamar Muhammadiyah. Dalam pidatonya itu, Soekarno bercerita tentang kekagumannya dengan KH. Ahmad Dahlan hingga kemudian bergabung dengan Muhammadiyah di tahun 1938.
Soekarno terpikat dengan ajaran-ajaran KH. Ahmad Dahlan bahwa Islam itu harus melahirkan Amal. Berulang kali Soekarno menjelaskan bahwa Islam adalah Agama Amal. Hal ini sejalan dengan gerakan Muhammadiyah sebagai gerakan ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah.
Bahkan Soekarno menjelaskan bahwa KH. Ahmad Dahlan termasuk dalam satu tokoh disamping H.O.S Tjokroaminoto yang mengisi dadanya dengan api-api Islam. Soekarno juga menceritakan bahwa sekalipun kedua Orang tuanya adalah Muslim dan Muslimat (Ibunya sebelum itu bergama Hindu) namun Soekarno tidak mendapatkan pengajaran Islam sebagaimana yang dimaksud, karena Bapaknya adalah seorang Teosofi.
Pencarian dan Pemahaman Islamnya didapat dari, salah satunya, ajaran KH. Ahmad Dahlan. Pengakuan itu diucapkan sendiri oleh Soekarno dalam pidato pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Istora Bung Karno (Sekarang Gelora Bung Karno) 25 Nopember 1962 dan terekam dalam buku tua berjudul “Soekarno Mentjari dan Menemukan Tuhan” karya H.A. Notosoetardjo yang tertuang di halaman 2015-2020. Buku itu sendiri pertama kali terbit Mei tahun 1963 dan masih menggunakan ejaan lama. (*)
Comments
Post a Comment
Tinggalkan jejak komentar di sini