Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

CARINA, SRIKANDI, BISMA DAN MANUSIA



Oleh Mustakim
(Ketua Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga Muhammadiyah Kota Blitar)

Nyaris sempurna Carina dibenci manusia,  meski ada sebagian yang mendapat keuntungan dari eksistensinya. Dia menjadi musuh bersama karena telah mengganggu tatanan hidup produk manusia. 

Hampir seperti Carina,  Srikandi adalah sosok yang sebelumnya tidak pernah diperhitungkan dalam perubahan tatanan kehidupan dalam dunianya. Namun dialah yang berhasil mengalahkan Bisma,  simbol pemegang kendali kebijaksanaan dan kekuatan yang tidak terkalahkan di eranya. Sekaligus penjaga tegaknya tradisi dan produk hukum. 

Tidak butuh waktu lama,  tanpa pencitraan,  Carina telah menjadi populer dan menjadi trending topic se bumi. Kesaktian terkecilnya adalah mampu keliling dunia tanpa kendaraan dalam waktu yang cukup singkat. 

Layaknya Bisma masa kini,  kekuatan super power yang menahbiskan diri sebagai polisi dunia dan penjaga kebijaksanaan global (HAM) tak mampu menahan anak panah dari  busur Carina. Apalagi yang kekuatan hipo power di belahan bumi lainnya. 

Tatanan kebijaksanaan dalam HAM berupa kebebasan berkumpul diam diam dianulir tanpa perubahan peraturan.  Hak untuk bepergian,  bertemu keluarga di kampung dibatasi ketat,  apalagi untuk memasuki negeri lain. 

Tradisi dan produk budaya yang sudah berjalan ratusan bahkan ribuan tahun tiba tiba tidak dapat dilaksanakan.  Hajatan penting pun harus ditunda,  ditiadakan atau dibubarkan. 

Bila di masa Srikandi ada Sri Krisna yang dianggap mampu menghentikan waktu,  Carina seakan punya kemampuan memundurkan waktu. Indikator perekonomian seakan mundur seperti beberapa tahun silam. 

Sebelum perubahan tatanan kehidupan,  Srikandi awalnya dianggap jahat karena hanya ingin melampiaskan dendam Arimbi-pendahulunya,  melawan Bisma yang dianggap agung. Namun setelah nya, Srikandi dianggap pahlawan karena mengalahkan sosok yang tak mampu dikalahkan Pandawa. 

Kejelian Pandawa merekrut Srikandi untuk mengalahkan kekuatan besar yang tak lain kakeknya sendiri menjadi salah satu kunci kemenangan. 

Lalu,  mungkinkah sekarang merekrut Carina untuk mencapai kemenangan dan mengubah episentrum kekuatan dan kebijaksanaan dunia?

Blitar, 1 Syawal 1441 H
Blogger dan Aktivis Literasi

Comments