Rekomendasi Pendapatan Layak di Blitar Adalah 7 Juta Per Bulan

Living Wage Blitar, Berapa Gaji yang Bikin Hidup Nyaman, Bukan Sekadar Bertahan?


Bagi sebagian orang, tinggal di Blitar itu murah. Banyak yang bilang, “Ah, di Blitar makan seporsi nasi pecel cuma lima ribu, kos-kosan ada yang seratus ribuan per bulan, hidup gampanglah!”

Tapi coba kita geser sedikit cara pandangnya. Murah itu relatif. Pertanyaannya bukan lagi, “Bisa nggak hidup di Blitar dengan UMR?” tapi “Bisa nggak hidup di Blitar sambil berkembang, sehat, dan punya tabungan?”

Itulah yang mendorong Insight Blitar melakukan riset tentang living wage atau gaji layak tinggal di Blitar—baik kota maupun kabupaten. Hasilnya cukup bikin kening mengernyit: angka yang muncul jauh di atas UMR.


UMR vs Living Wage: Selamat vs Berkembang

UMR (Upah Minimum Regional) biasanya menghitung kebutuhan paling dasar: makan ala kadarnya, tempat tinggal yang sekadar ada, dan ongkos harian untuk bertahan hidup. Tapi living wage melihat lebih jauh.

Dalam riset ini, definisinya sederhana: gaji yang memungkinkan seseorang hidup sehat, punya ruang sosialisasi, bekerja dengan produktif, dan tetap bisa menabung untuk masa depan.

Dengan kata lain, living wage bukan tentang “asal hidup”, tapi “hidup dengan layak”.


Temuan Insight Blitar

Dari observasi lapangan, wawancara, dan penghitungan harga kebutuhan, inilah gambaran biaya hidup layak di Blitar:

  1. Kebutuhan makan: Rp20.000 – Rp30.000 per hari untuk makanan sehat dan seimbang. Angka ini bukan buat makan mi instan setiap malam, tapi cukup untuk sayur, protein, dan karbohidrat yang pas. Rata-rata: Rp25.000/hari → Rp750.000/bulan.

  2. Listrik rumah tangga: Rp100.000 – Rp200.000 per bulan untuk rumah tinggal standar (tidak termasuk listrik usaha). Rata-rata: Rp150.000/bulan.

  3. Pendukung produktivitas: Termasuk biaya transportasi, bahan bakar, dan perumahan. Estimasi: Rp75.000/hari → Rp2.250.000/bulan.

  4. Biaya sosial: Nongkrong, berlibur, menghadiri acara, atau sekadar traktir teman. Estimasi: Rp30.000 – Rp55.000 per hari. Rata-rata: Rp42.500/hari → Rp1.275.000/bulan.

  5. Tabungan & investasi: Dana masa depan yang idealnya dipisahkan sejak awal. Estimasi: Rp110.000/hari → Rp3.300.000/bulan.


Total Estimasi

Jika semua komponen dijumlahkan:

Rp750.000 + Rp150.000 + Rp2.250.000 + Rp1.275.000 + Rp3.300.000 = Rp7.725.000 per bulan.

Angka ini adalah versi “hidup layak”—bukan mewah, tapi cukup untuk kesehatan, produktivitas, dan masa depan.


Kategori Hidup di Blitar

  • Survival mode: Gaji di bawah Rp7,72 juta. Hidup pas-pasan, semua serba diatur ketat, minim ruang untuk bersosialisasi atau menabung.
  • Comfort zone: Gaji sekitar Rp7,72 juta – Rp10 juta. Hidup cukup nyaman, bisa menabung, punya sedikit ruang untuk rekreasi.
  • Growth mode: Di atas Rp10 juta. Bisa mengatur keuangan untuk investasi lebih besar, gaya hidup lebih fleksibel, dan tabungan jangka panjang.

Faktor yang Membuat Angka Bisa Berubah

Tentu saja, living wage ini bukan harga mati. Ada beberapa faktor yang bisa mengubah angkanya:

  • Status tempat tinggal (rumah sendiri, kontrak, atau kos)
  • Jumlah tanggungan
  • Gaya hidup pribadi
  • Jenis pekerjaan (jarak tempuh, jam kerja, kebutuhan kendaraan)
  • Kebiasaan konsumsi (masak sendiri vs makan di luar)

Artinya, jika Anda tinggal di rumah keluarga dan tak punya cicilan, angka ini bisa turun. Tapi jika punya anak sekolah atau kendaraan besar, biayanya bisa melesat.

Kenapa Penting?

Insight Blitar berharap riset ini bisa membuka pandangan bahwa murah tidak selalu berarti cukup. Banyak pekerja yang merasa gajinya aman karena di atas UMR, padahal untuk hidup benar-benar layak—apalagi produktif—angkanya jauh berbeda.

“UMR itu tiket masuk untuk bertahan hidup. Living wage adalah tiket untuk berkembang,”


Blitar memang terkenal sebagai kota yang ramah biaya. Tapi jika ingin hidup sehat, punya mobilitas sosial, dan menabung untuk masa depan, living wage yang disarankan Insight Blitar adalah Rp7,72 juta per bulan.

Dengan penghasilan di bawah angka ini, Anda bisa bertahan. Di atasnya, Anda mulai punya ruang untuk tumbuh.

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini