Kalau kamu ke Blitar dan cuma mampir ke Makam Bung Karno, wah sayang banget! Padahal, ada satu tempat yang nggak kalah keren dan bersejarah—Monumen PETA.
Lokasinya masih di dalam kota, suasananya adem, dan punya cerita perjuangan yang bikin merinding. Yuk, aku ajak keliling!
Kenalan Dulu Sama Monumen PETA
Monumen PETA itu semacam pengingat keras kepala dan keberanian anak-anak muda Indonesia di zaman Jepang. PETA sendiri singkatan dari Pembela Tanah Air, tentara bentukan Jepang, tapi di Blitar mereka malah berani memberontak. Dan yang memimpin? Seorang pemuda gagah bernama Shodanco Supriyadi.
Di dalam kompleks monumen, berdiri patung besar para prajurit PETA dengan posisi siap tempur. Aura perjuangannya terasa banget. Ini bukan tempat selfie doang—tapi juga tempat buat merenung, “Segigih apa ya kita sekarang membela tanah air?”
Yang bikin makin spesial, monumen ini dibangun di bekas markas PETA asli, loh. Jadi bukan sekadar simbol, tapi benar-benar tapak sejarah.
Lokasinya Di Mana Sih?
Monumen PETA ada di Jalan Sudanco Supriyadi, Bendogerit, Kota Blitar. Ini cuma sekitar 5 menit naik motor dari Makam Bung Karno. Kalau jalan kaki, ya… anggap aja sekalian olah raga.
Aksesnya gampang banget, apalagi kalau kamu udah sampai Kota Blitar. Tinggal buka Maps, ketik “Monumen PETA”, dan langsung cus.
Rute ke Sini Gampang Kok:
- Dari Malang: Lewat Kepanjen terus ke arah Karangkates, masuk Blitar, tinggal cari Jalan Sudanco Supriyadi.
- Dari Kediri: Bisa lewat jalur selatan, masuk Mojosari terus arah Blitar. Begitu masuk kota, tinggal ikutin petunjuk jalan. Papan nama monumennya cukup jelas kok.
Pokoknya, lokasinya strategis banget. Dekat dari mana-mana dan gampang dicari.
Habis Napak Tilas, Ngopi Dulu Yuk!
Nah, ini bagian favoritku. Setelah jalan-jalan dan belajar sejarah, waktunya isi energi. Sekitar Monumen PETA ini banyak banget tempat ngopi dan jajan. Beberapa yang sempat aku cobain:
- De Classe Gelato and Coffee – Tempatnya cozy, kopinya mantap, terutama yang dari lereng Gunung Kelud. Gelatonya juga enak.
- Kuning Kitchen and Cafe – Kalau kamu lebih suka tempat yang semi resto dengan menu yang bervariasi, ini pilihan yang pas.
Kalau kamu datang pas weekend, di sekitar monumen biasanya rame sama food truck dan food court. Mulai dari sate, bakso, nasi goreng, sampai es teh jumbo, semua ada. Harganya juga ramah di kantong.
Tempat Bersejarah Lainnya, Tinggal Langkah Kaki
Kalau kamu pikir habis dari sini langsung pulang, tunggu dulu! Sekitar Monumen PETA ini kaya banget sama situs sejarah lain. Semua bisa kamu sambangi dalam sehari:
- Museum PETA – Masih satu kompleks, jadi tinggal jalan kaki. Ada koleksi senjata, dokumen lama, dan replika ruang markas Jepang.
- Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya – Di sini ada monumen yang disebut Potlot, tempat pertama kali bendera Merah Putih dikibarkan di Blitar.
- Makam Bung Karno + Museum Bung Karno – Ini jelas wajib. Cuma 5 menit dari Monumen PETA. Selain makam, kamu juga bisa lihat koleksi buku dan barang pribadi Bung Karno.
- Monumen Patung Putra Sang Fajar – Patung besar Bung Karno di pertigaan jalan. Tempatnya fotogenik dan jadi ikon kota.
- Pesanggrahan Djojodigdan – Bangunan kolonial yang sekarang dijadikan ruang pameran.
- Masjid Agung Kota Blitar – Mau wisata religi? Masjid ini jadi yang tertua dan paling ikonik di Blitar.
Jadi, kamu bisa bikin satu hari khusus untuk napak tilas sejarah di Blitar, dan Monumen PETA adalah titik mulainya.
Dari Blitar, Belajar Arti Kata "Melawan"
Jalan-jalan ke Monumen PETA bukan cuma soal lihat patung atau foto-foto. Ini soal memahami bahwa kemerdekaan itu lahir dari darah dan keberanian. Dan Blitar—kota kecil yang ternyata penuh nyali—punya banyak cerita buat kamu dengar.
Kalau kamu suka jalan-jalan yang nggak cuma untuk feed Instagram, tapi juga buat nambah wawasan dan rasa bangga sebagai orang Indonesia—Monumen PETA harus masuk bucket list kamu saat ke Blitar.
Sampai jumpa di Blitar, ya. Jangan lupa bawa kamera, dan juga rasa hormatmu pada sejarah.
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini