Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Jurnalis Cilik MTs Maarif Bakung, Udanawu Blitar

Salah satu peserta diklat, Yunita Mira Agustin ketika melakukan wawancara.


Majalah Prama (Pena Remaja Masama) kembali melatih calon Jurnalis Ciliknya untuk belajar reportase dan menulis. Selama dua hari (16/17) mereka mendapatkan materi reportase sekaligus praktek ke lapangan.


Agenda ini rutin dilakukan setiap tahun sebagai bekal untuk mengelola Majalah Sekolah. Tahun ini, peserta dibuat terbatas agar lebih fokus. Para peserta diklat adalah siswa siswi dari kelas VII dan VIII.


"Peserta diklat kali ini lebih fokus ke teknik reportase dan jumlah pesertanya hanya 8 orang, sebagian dari anggota lama," jelas Hendra Burhanudin, guru pembina majalah sekolah.


Narasumber yang dihadirkan adalah Ahmad Fahrizal Aziz, penulis dan juga pendiri Insight Blitar.


Pada hari pertama, para peserta diklat mendapatkan wawasan terkait apa itu Jurnalistik, yaitu suatu kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita.


Materi lainnya terkait 5W+1H, jenis-jenis berita dan hard news. Karena para peserta diklat nantinya dipersiapkan untuk mengelola majalah, maka mereka ditantang untuk melakukan liputan sederhana, dibagi menjadi 4 kelompok.


Menggali potensi peserta diklat.


Setiap kelompok akan melakukan liputan dengan tema yang berbeda dengan narasumber guru dan siswa siswi MTs Maarif Bakung.


Dalam liputan tersebut, ada yang bertugas sebagai reporter dan juru foto. Hasil dari liputan tersebut kemudian akan diolah menjadi berita dan dikomentari oleh narasumber untuk memberikan masukan.


Mereka juga diajak sharing terkait kesulitan dalam menjalankan reportase di lapangan, misalnya bagaimana mengatasi narasumber yang menolak diwawancara, hingga cara mengemas hasil liputan menjadi berita.


Hasil dari liputan mereka rencananya akan dimasukkan ke dalam Majalah Prama edisi berikutnya, setelah melalui editing dari narasumber.


Di akhir kegiatan, mereka diminta menuliskan kesan dan pesan selama dua hari mengikuti acara ini dalam sebuah kertas, ini sekaligus untuk membiasakan agar para jurnalis cilik tersebut terampil dalam menulis.


Sesi pertama kegiatan diklat, di luar sedang hujan. Dok/Hendra.


Dewi Ratna Sari, salah satu peserta diklat mengungkapkan jika kegiatan ini lumayan seru, meskipun agak capek. Namun dia tetap semangat mencari ilmu demi membuat majalah yang bagus.


Peserta lainnya, Ahmad Haikal juga antusias mengikuti kegiatan meski harus membagi waktu dengan kesibukan di Pondok.


"Menambah wawasan tentang jurnalistik bagi saya sebagai anggota baru," ungkapnya.


Bagaimana hasil liputan dan tema apa saja yang diangkat, bisa ditunggu di Majalah Prama edisi 9, 2023 mendatang.



Red.b

Comments