Dua kali saya hadir pada forumnya Gus Sholah. Pertama, ketika ada seminar pondok pesantren di Universitas Muhammadiyah Malang.
Kedua, kala beliau mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa (HC) di UIN Malang tahun 2011.
Selebihnya, hanya mengikuti beragam tweet beliau, ketika saya masih aktif twiteran. Sesekali berkomentar, dan hampir selalu direspon.
Sosoknya memang sangat lekat dengan pesantren, bergelar Gus dan Kiai. Apalagi kakaknya seorang tokoh terkenal, ayahnya pahlawan nasional, menteri agama pertama RI. Kakeknya adalah tokoh kharismatik bergelar Hadratus Syaikh.
Namun, Gus Sholah itu lulusan ITB, beliau seorang arsitek. Rekam jejak pekerjaannya, di samping pengasuh pondok pesantren, adalah konsultan properti dan kontraktor. Juga sebagai anggota Ikatan Arsitek Indonesia.
Meskipun, kiprah beliau sebagai arsitek mungkin tak sepopuler saat masuk gelanggang politik. Maju dalam pilpres 2004 bergandengan dengan Jend (Purn) Wiranto, juga sebagai penggerak Partai Kebangkitan Umat (PKU), meskipun partai tersebut tak bertahan lama.
Sisi lain yang juga menarik untuk diingat, Gus Sholah pernah menjadi wakil ketua Komnas HAM.
Di antara kiprah panjangnya sebagai profesional dan politisi, pada akhirnya Gus Sholah kembali ke pesantren dan mengabdi sepenuh hati mengembangkan pondok yang didirikan kakeknya tersebut.
Gus Sholah juga termasuk tokoh yang sangat dekat dengan banyak kalangan, terutama Muhammadiyah. Bahkan pesantren Tebuireng bersama LSBO PP Muhammadiyah berkolaborasi membuat film bertajuk Jejak Langkah 2 Ulama.
Film yang bercerita perjalanan pendiri NU dan Muhammadiyah itu adalah hasil kerjasama PP Muhammadiyah dan Pesantren Tebuireng.
Gus Sholah juga sosok yang sangat terbuka dengan sains, terbukti di Pesantren Tebuireng kini sedang dikembangkan sekolah Trensains. Sebuah konsep pendidikan yang mendekatkan Sains dengan Al Quran, yang merupakan gagasan dari Dr. Agus Purwanto, fisikawan, penulis buku Ayat-ayat Semesta, yang berlatar belakang Muhammadiyah.
Banyak hal menarik dari sosok Gus Sholah. Mulai dari perjalanan hidupnya, karir politik, kebersahajaan, serta pandangan-pandangannya yang terbuka nan visioner.
Sebab bagaimanapun, Gus Sholah juga seorang penulis. Pikiran dan gagasan-gagasannya tersebar ke banyak media, yang insyaallah akan menjadi amal soleh beliau.
Sugeng tindak, Gus. []
Blitar, 3 Februari 2020
Ahmad Fahrizal Aziz
www.muara-baca.or.id
Comments
Post a Comment
Tinggalkan jejak komentar di sini