Nikmat Makanan Bukan dari Menu, Tetapi Rasa Syukur




Pernahkah anda merasakan nikmatnya makan? Tentu suatu anugrah tersendiri bisa menikmati hidup, termasuk menikmati makan. Apalagi, kenikmatan itu terbilang sederhana.

Kadang kita merasakan begitu nikmatnya makan di rumah, meski hanya sambal dan tahu goreng. Sementara, kita kurang bisa menikmati makanan di resto mewah meski dengan ragam menu yang disediakan.

Jika kita tarik lebih dalam, selain dari segi menu dan kemampuan racikan pembuatnya, nikmat makanan sangat berhubungan dengan rasa syukur kita sebagai manusia, serta cara kita memperlakukan makanan.

Misalnya, petani di sawah bisa sangat menikmati makanan mereka karena disantap setelah kerja fisik yang melelahkan. Apalagi bagi petani beras, setiap lahap nasi yang ia kunyah memiliki makna yang begitu dalam. Karena ada rasa syukur lebih atas kerja keras yang selama ini mereka lakukan.

Nikmat makanan jadi bertambah, ada rasa syukur di dalamnya, ada makna yang menyertai setiap sendok atau puluk nasi yang masuk ke dalam perut.

Sementara alasan kenapa banyak orang kurang bisa menikmati makanan di resto mewah? Mungkin karena pilihan makan di situ lebih karena gengsi, bukan karena kebutuhan. Apalagi di era sekarang ini.

Seringkali pilihan resto lebih karena pertimbangan tempat, bukan menu apalagi kebutuhan makan. Hanya gengsi karena untuk keperluan berfoto dan sebagainya. Makin kurang nikmat karena harganya menguras dompet.

loading...
Sehingga, saat makan kurang bisa menikmati menu makanannya, sekalipun menu makanannya diracik dengan bumbu terbaik, namun pikirannya dibayangi budget yang harus dikeluarkan.

Maka, nikmatilah kesederhanaan yang ada dengan rasa syukur. Buang gengsi, dan bersikaplah apa adanya. Tidak perlu memaksakan diri jika memang akan menjadi beban tambahan untuk hidup.

Red/LP

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini