Perjalanan hidup ketua Pemuda Muhammadiyah kota Blitar, Nur Rozik, sekilas mirip dengan Cak Nanto yang sekarang duduk sebagai ketua Pimpinan pusat Pemuda Muhammadiyah. Keduanya pernah tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah.
Nur Rozik, lahir pada 16 juni 1981. Ia menempuh pendidikan dasarnya di MIRN Muhammadiyah Purwokerto, Srengat, Kabupaten Blitar. Setelah lulus dengan nilai ujian terbaik kedua, ia berkeinginan melanjutkan ke SMPN 1 Srengat, namun gagal karena terkendala biaya. Akhirnya, hijrah ke kota dan tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Blitar.
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke SMP Muhammadiyah 1 Kota Blitar dan SMKN 1 Kota Blitar. Sewaktu SMP ia aktif di Ikatan Remaja Muhammadiyah (sekarang IPM), serta mendirikan IRM Cabang Sananwetan.
Sewaktu sekolah di SMKN 1 Kota Blitar, Nur Rozik mendapat beasiswa supersemar, yaitu beasiswa khusus yang diperuntukkan pada siswa berprestasi. Selain itu, ia juga bergelut dalam Jurnalistik sekolah dan menjadi Pimpinan Redaksi Majalah Arsitek di SMKN 1 Kota Blitar.
Ketika Mahasiswa, ia pernah mengikuti Darul Arqam Dasar IMM di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dasarnya yang memang suka tantangan, sewaktu di Sidoarjo selain kuliah, ia juga menjadi aktivis buruh, sehingga sering berurusan dengan aparat kopolisian karena seringnya mengadakan demonstrasi.
Pada Pemilu 2019, Nur Rozik maju sebagai caleg dapil Sananwetan kota Blitar, namun keberuntungan belum memihak padanya. Ketika ditanya tentang hal ini, Apakah kapok nyaleg? Ia menjawab tidak. Karena itu adalah tantangan baru dalam hidupnya.
"Prinsipnya hidup itu harus bahagia detik demi detik," Jawab sosok muda yang juga pengusaha unggas ini.
Pidato pertamanya sebagai ketua terpilih PDPM Kota Blitar adalah, bahwa dakwah Pemuda Muhammadiyah itu harus bergembira dan menggembirakan.
Khabib/ed.fa
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini