Thomas Stamford Raffles dalam bukunya Histories of Java menulis bahwa orang Jawa kuno menggunakan istilah Kelod, Kangin, Kaje dan Kauh untuk menyebut arah mata angin.
Kelod = Utara
Kangin = Timur
Kaje = Selatan
Kauh = Barat
Sementara, Bambang In Mardiono dalam bukunya Napak Tilas Jejak-jejak Kaki Wong Blitar dari Masa ke Masa juga menulis hal serupa, bedanya nama Kangin berganti Kawi, yang disebutnya Ka-wiwitan. Atau mulai terbitnya Matahari yang pasti dari Timur.
loading...
Maka, penulis yang lebih akrab disapa Mbah Gudel tersebut menyimpulkan bahwa pemberi nama Gunung Kelud dan Gunung Kawi, yang berarti Gunung Utara dan Timur adalah orang yang bermukim di sebelah selatan dan baratnya.Lokasi tersebut saat ini menjadi wilayah administratif Kota dan Kabupaten Blitar. Maka besar kemungkinan wong Blitar-lah yang memberi nama kedua gunung tersebut, berdasarkan letak geografisnya. Sebab tidak mungkin orang yang bermukim sebelah utara atau timur gunung menyebut Kelud/Kelod dan Kawi.
Maka mbah Gudel pun berpendapat bahwa sebenarnya cikal bakal kelompok atau komunitas wong Blitar itu sebenarnya lebih lama dari hitungan yang saat ini dijadikan hari jadi Blitar tahun 1324 M, yang diperingati setiap tanggal 5 Agustus.
Pada halaman 46 buku tersebut, ia menyebut sumber terdekat yang bisa dijadikan dasar penetapan usia wilayah Blitar, adalah Prasasti Kinwu yang saat ini berada di Museum Penataran.
Meski sempat diragukan asal usulnya, namun keraguan itu sirna setelah ditemukan lapik (tapak) prasasti Kinwu di desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Maka berdasar sumber terlama yang saat ini ada, maka Blitar sudah ada sejak 20 November 907 M, sehingga usianya sudah 1.000 tahun lebih.
Fakta itu semakin memperkuat bahwa wong Blitar lah yang lebih dulu menyebut "Kelod/Kelud" dan "Kawi" untuk menyebut dua gunung yang berada di sebelah utara dan timurnya tersebut, yang kini menjadi nama resmi gunung tersebut. (C05/fah)
Sumber foto : Sahabat ransel
Bumi dan air yang dulu, kini dan nanti kita berpijak, lahir, berkarya, bertahta, berdharma, dikebumikan, dikenang adalah kini bernama BLITAR....
ReplyDelete