Sejak era reformasi dimulai pada 1998, sistem politik memberikan ruang terbuka bagi siapapun untuk berpartisipasi dalam pemilu. Mulai dari pemilu 1999 hingga pilihan presiden yang kemudian rutin digelar setiap lima tahun sekali.
Dari tahun 1998 hingga 2019, setidaknya ada 5 politisi yang paling sering mengikuti pemilu, baik sejak masih lewat parlemen maupun pemilu yang langsung dipilih rakyat. Siapa saja mereka?
1. Megawati Soekarnoputri
Nama Megawati Soekarnoputri sejauh ini adalah politisi yang paling banyak mengikuti pemilu. Ketua umum PDIP tersebut tercatat mengikuti pilihan presiden pada 1999, lalu pilihan wakil presiden 1999, pilihan presiden 2004, dan pilihan presiden 2009.
Dari keempat pilihan yang diikuti, salah satu putri Bung Karno tersebut hanya menang dalam pilihan wakil presiden, mengalahkan Hamzah Haz. Itupun masih dalam sistem voting di parlemen.
2. M. Jusuf Kalla
Jusuf Kalla termasuk yang paling banyak mengikuti pemilu di era reformasi. Tokoh bugis ini tercatat mengikuti pilpres 2004, 2009, dan 2014. Dari ketiganya, ia hanya kalah pada pilpres 2009 saat maju sebagai capres, dan menang pada pilpres 2004 dan 2014 sebagai cawapres.
Mantan ketua umum Partai Golkar itu termasuk yang memiliki karir cermerlang dalam pemilu di era reformasi.
3. Prabowo Subianto
Prabowo Subianto menempati urutan ketiga. Mantan Danjen Kopassus ini telah tiga kali mengikuti pilihan presiden. 2009 maju sebagai wakil presiden mendampingi Megawati, lalu 2014 dan 2019 maju kembali sebagai calon presiden.
Sayang, meski tiga kali mengikuti pilpres di era reformasi, namun pendiri partai Gerindra ini selalu mengakhirinya dengan kekalahan.
4. Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono atau akrab disapa SBY boleh disebut sosok paling moncer dalam pemilu di era reformasi. Sebanyak dua kali mengikuti pilpres pada 2004 dan 2009, sosok kelahiran Pacitan, Jawa Timur, ini selalu menang telak.
Bahkan pendiri partai Demokrat itu mengalahkan beberapa seniornya seperti Megawati, Wiranto, dan Amien Rais. Sejarah mencatatnya sebagai capres yang tak tertandingi.
5. Wiranto
Jenderal (Purn) Wiranto adalah salah satu sosok penting dalam peralihan era dari orde baru ke reformasi. Dekat dengan Pak Harto dan pernah menjadi Panglima Abri, ternyata tak secara otomatis memuluskan langkah politiknya.
Pendiri partai Hanura itu dua kali maju dalam pilpres, yaitu pada 2004 dan 2009. Namun keduanya berakhir kekalahan. Pada 2014 ia juga mendeklarasikan diri berpasangan dengan Hary Tanoesudibyo dengan nama duet Win-HT. Namun perolehan partainya tak memungkinkan mengusung keduanya.
Itulah lima politisi yang paling sering mengikuti pilihan presiden di era reformasi. Meski tidak lagi masuk arena politik, beberapa tokoh di atas juga masih punya cukup peran dalam perpolitikan di Indonesia. (Red.LP)
Comments
Post a Comment
Tinggalkan jejak komentar di sini