Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Pancasila, Hadiah Umat Islam untuk Indonesia


BELAJAR SEJARAH - Menteri Agama kabinet pembangunan III, Jenderal Alamsyah Ratu Perwira Negara, pernah mengatakan bahwa Pancasila adalah hadiah terbesar yang diberikan umat Islam kepada Republik Indonesia. Apa maksudnya?

Hal itu disampaikan dalam acara dies natalis Institut Ilmu Al Qur'an pada 25 April 1981. Menurut Mr. Mohamad Roem, menteri agama mengucapkan hal itu sembari menunjuk ke arah Mr. Kasman Singodimedjo yang juga hadir dalam acara tersebut.

Ungkapan menteri agama tersebut sekaligus memberikan perspektif baru dalam melihat sejarah, khususnya silang pendapat yang terjadi ketika "tujuh kata" piagam Jakarta dalam Pancasila dihapuskan, meskipun sebagian besar perumusnya adalah orang Islam.

Meski demikian, golongan Islam tetap sepakat untuk tidak menggunakan tujuh kata tersebut. Itulah yang disebut Jenderal Alamsyah sebagai hadiah terbesar umat Islam untuk Indonesia. Salah satu yang mewakili dan menyakinkan penghapusan kala itu adalah Mr. Kasman Singodimedjo yang hadir dalam forum tersebut.

Penghapusan tersebut karena ada usul dari perwakilan Kaigun atau angkatan laut Jepang yang menguasai wilayah timur Indonesia. Disebutkan bahwa jika tujuh kata tetap disahkan, maka Indonesia bisa pecah karena di wilayah timur sebagian besar menganut Katolik dan Protestan.

Meskipun menurut Mr. Roem, dalam panitia sembilan yang merumuskan dan menandatangani piagam Jakarta, ada wakil dari golongan Kristen yaitu Mr. A. A. Maramis yang menerima secara bulat sidang pleno tersebut. Juga ada tokoh seperti Mr. Latuharhari yang juga seorang Kristen dan menerima hasil piagam Jakarta.

Meski demikian, preambul tujuh kata : Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, tetap dihapuskan agar tidak terjadi ancaman perpecahan. Inilah yanh disebut sebagai hadiah umat Islam bagi Indonesia. (Red.s)

Editor : Ahmad Fahrizal Aziz

Comments