BlitarmuID
– Saat mengetahui banyaknya warga Muhammadiyah yang tidak mengikuti putusan
tarjih, Mantan Ketua PWM Jatim Prof. Dr. Thohir Luth menanggapinya dengan
santai. Menurutnya, putusan Majelis Tarjih tidak untuk menyeragamkan warga
Muhammadiyah, baik dalam menjalankan ibadah maupun bermuamalah.
“Berbeda tidak
masalah, selama masih berdasar pada dua hal, yaitu Al Qur’an dan Sunnah
Shahihah. Karena itulah unifikasi warga Muhammadiyah, jadi tarjih tidak untuk
menyeragamkan,” jelasnya ketika memberikan materi Faham KeIslaman Muhammadiyah
pada acara Latihan Instruktur PWM Jatim di Rusunawa UMM, Jum’at 28 April 2017.
Kendati
demikian, ia menyarankan agar warga Muhammadiyah menjadikan Putusan Tarjih
sebagai pedoman, mengingat putusan tersebut dibuat oleh para Ulama yang pakar
dalam bidangnya. Bahkan dalam pengambilan keputusan, tak jarang terjadi debat
sengit dan beradu argumen.
“Tapi ingat,
Ulama Muhammadiyah yang membuat putusan tersebut bukan orang sembarangan.
Bahkan berantemnya pun pakai kitab, ada yang sampai membawa kitab dalam satu
mobil pick up khusus,” lanjutnya.
Guru Besar
Universitas Brawijaya tersebut juga mengingatkan, bahwa putusan tarjih adalah Ijtihad
Jama’i, artinya keputusan yang diambil dan disepakati
bersama-sama. Bukan didasarkan pada individu. Untuk itu, tidak perlu diragukan
tingkat kebenarannya, meskipun tidak ada yang benar-benar sempurna. [red.b]
0 Comments
Tinggalkan jejak komentar di sini