Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Teman Setia



TEMAN SETIA

Oleh: Mustakim*




Aku berkenalan dengannya pada awal tahun 2006. Teman baik yang selalu mendukungku. Tak butuh waktu lama beradaptasi, perkenalanku dengannya mengantarkan kami pada sebuah hubungan yang spesial.

Ada satu hal darinya yang sangat menarik perhatianku. Sesuatu yang mungkin tidak bisa aku dapatkan dari teman-teman lain yang aku kenal sebelumnya. Totalitas dalam kesetiaan. Hal inilah yang menjadikannya berpredikat sahabat setia di dalam hatiku. Sesuatu yang belum pernah kuungkap kepada siapapun sebelumnya, termasuk kepadanya.

Awal perkenalan kami cukup singkat. Saat itu yang aku tahu dia sudah tinggal di Blitar sejak tahun 2002. Aku berkenalan dengannya melalui salah seorang anggota PDM Kota Blitar yang bernama bapak Lukiarto. Di rumahnya yang beralamat di kelurahan Tlumpu, disanalah pertama kali aku bertatap muka dengannya. Pandangan pertama begitu menggoda, begitulah barangkali gambaran dari pertemuan pertama kami. Pertemuan yang menarik hatiku untuk segera menyukainya.

Kesetiaannya pada pertemanan kami sungguh besar. Dia abaikan segala hal, termasuk dirinya sendiri untuk sekedar menemani atau mendukungku. Pernah suatu ketika, saat kondisinya tak begitu sehat, aku memintanya menemaniku pada suatu acara kajian. Dia mengantarku kemudian menunggu di halaman tempat kajian hingga selesai dan mengantarkan aku kembali ke rumah. Saat itu, karena suatu hal, seteguk minum pun aku tak memberinya. Keterlaluan, mungkin begitulah pendapat orang tentang sikapku kepadanya. Tetapi begitulah adanya. Dia begitu setia dan membantu dengan segala kemampuan padaku, sementara aku tidak terlalu memperhatikan keberadaannya. Hubungan yang tidak seimbang. Sekaligus hubungan yang tidak pernah dikeluhkan olehnya.

Kini, sepuluh tahun lebih pertemanan kami. Aku melihat fisiknya sudah tak semenarik waktu pertama berjumpa dulu, penampilannya pun tampak acak-acakan. Mungkin juga salahku sebagai teman. Kebaikannya yang sangat besar padaku tidak mendapatkan balasan yang setimpal dariku. Dalam hal ini aku sadar, Aku bukanlah teman yang baik baginya.

Hari ini aku sempatkan menungguinya, meluangkan waktu khusus untuknya. Termasuk harus kutinggalkan sejenak pekerjaan, karena aku tak ingin menyesal di waktu kemudian seandainya dia tak dapat terselamatkan. Kondisinya benar-benar buruk. Butuh perawatan yang baik agar dia bisa beraktifitas seperti biasanya. Saat menungguinya dalam perawatan, teringat kembali segala kebaikan yang pernah dibuatnya untukku juga kepada keluargaku. Pernah suatu ketika kami bersama dalam perjalanan ke pantai Tambakrejo di Blitar selatan. Dalam suasana hujan, dia bersama aku juga istri dan tiga anakku menempuh jalan yang menanjak naik dan turun. Kami bersama basah kuyup sebab kebetulan tidak membawa jas hujan. Karena jalan utama macet saat pulang, kami memutuskan melalui jalan setapak jalur timur. Jalan licin belum beraspal. Berkali-kali dia terpeleset, walau tak sampai terjatuh.

"Pak, perawatannya sudah selesai". Suara seseorang memutus lamunanku. 

"Bagaimana kondisinya, mas?" Tanyaku pada orang yang memberitahuku. Dari wajahnya dia tampak lebih muda dariku. Maka kupakai sebutan mas untuknya.

 "Ini sudah agak parah pak. Kelihatannya bapak juga agak terlambat membawa kesininya. Masih bisa digunakan beraktifitas, asal tidak dengan beban yang berat".Jawabnya memberi penjelasan.

Setelah mengucapkan terima kasih dan membayar biaya sesuai angka yang tertera di kwitansi. Segera kubawa pulang teman setiaku. Aku berharap 'turis mancanegara' yang jadi sahabat setia ini kembali menemani hari-hariku. Meski dalam hati kecil aku berharap bisa memiliki teman setia yang lebih muda darinya.

Terima kasih teman setiaku, mari kita lanjutkan mengukir kisah hidup bersama. Mengarungi waktu demi waktu, melintasi jalan lurus dan berliku, tanjakan dan turunan. Dalam panas dan hujan, siang dan malam, saat ini engkau yang kuandalkan, Yamaha Nouvo 5MX.

 __________________

*Mustakim adalah ketua LSBO** Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Blitar

**LSBO = Lembaga Seni Budaya dan Olahraga

Blogger dan Aktivis Literasi

Comments