Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Muslim itu memiliki otak yang sehat





Ada sebuah hadits berbunyi : Seorang muslim yang baik itu tidak mengganggu orang lain dengan lidah dan tangannya. Hadits itu, jika ditelisik dari ilmu neurologi dan ahli bedah otak, menunjukkan bahwa setiap muslim diharapkan memiliki otak yang sehat yang tidak membuat kekacauan yang mengganggu orang lain. Dalam hadits tersebut, Rasullulah saw berpesan kepada Umatnya untuk memiliki otak yang sehat.

Hal itu ditulis oleh Cendekiawan Muslim Jalaludin Rahmat dalam sebuah buku berjudul “Gelegar otak” karya Tauhid Nur Azhar. Kang Jalal, begitu panggilan akrab beliau. Menjelaskan bahwa seseorang yang otaknya tak sehat, akan memiliki emosi yang tak stabil dan cenderung berbuat kerusuhan. Umumnya, orang yang berbuat kerusakan memiliki masalah serius pada salah satu bagian otak bernama korteks prefrontal.

Ia mengaitkan dengan kecelakaan yang pernah menimpa Phineas Gage pada tahun 1848. Gage, seorang yang sebelumnya cerdas dan menjadi pemimpin yang baik dalam sebuah proyek konstruksi, tiba-tiba berubah menjadi pemarah setelah kecelakaan tersebut. Padahal, dalam satu sisi kemampuan berfikirnya masih baik. Hanya saja, Gage lebih sering berencana dan gagal dalam menjalankan rencana-rencana tersebut.

Setelah Gage meninggal dan kemudian dokter melakukan brain-scanning pada otaknya, diketahui terjadi kerusakan pada bagian korteks prefrontal. Akhirnya, Gage kehilangan daya kendali pada dirinya dan mudah marah serta tempramental. Bahkan dalam kasus yang sama, pengidap penyakit ini bisa sampai melakukan pembunuhan kepada orang lain yang tak punya salah apa-apa. Salah satunya adalah Peter Chiesa.

Dalam sebuah tulisan yang ditujukan sebagai pengantar buku tersebut, Kang Jalal mengingatkan bahwa melatih otak untuk berlaku baik itu sangat penting. Ia menuliskan, pesan Rasullulah ketika Haji Wada’ itu adalah suatu anjuran kepada umatnya untuk menjaga kesehatan otak, salah satunya melalui pola pikir yang positif. Seorang muslim, ketika ditugaskan untuk tidak mengganggu orang lain dengan lidah dan tangannya, diasumsikan sebagai manusia yang memiliki otak sehat. (Cen)
Referensi isi : Buku Gelegar otak karya Tauhid Nur Azhar, halaman xxi
Blogger dan Aktivis Literasi

Comments