Sosial media yang marak akhir-akhir ini tidak hanya dijadikan sebagai media bisnis ataupun penyampaian gagasan, namun tak sedikit yang menjadikannya tempat curahan hati dan keluh kesah. Bahkan tak sedikit yang merasa jengah dengan orang yang terlampau berkeluh kesah di sosial media. Bagi anda yang suka berkeluh kesah di sosial media, ada baiknya untuk mempertimbangkan beberapa hal ini.
Berkeluh kesah memang hal yang sangat manusiawi. Namun menjadi berbeda jika itu dilakukan berulang-ulang, bahkan yang dikeluh kesahkan sesuatu yang sangat sepele dan tak perlu publik tahu. Ketika kamu sering berkeluh kesah, maka orang akan melihat kamu sebagai sosok negatif yang memandang kehidupan. Orang lain belum tentu senang dengan hal itu.
Sosok negatif biasanya tidak tepat jika dijadikan rekan. Mulai dari teman bisnis hingga jodoh. Bahkan tak sedikit pasangan yang akhirnya putus karena sikap-sikapnya di sosial media. Misalkan, dia sering berkeluh kesah tentang kekasihnya yang membuat kekasihnya terganggu. Ketika dia berkeluh kesah, orang akan berfikir bahwa dia mengalami penderitaan. Secara tidak langsung dia memberikan kesan negatif kepada kekasihnya. Maka tak heran jika akhirnya hubungan mereka berakhir.
Beberapa Perusahaan di Amerka dan Eropa, dan mungkin juga sudah dilakukan oleh Perusahaan di Indonesia, bahwa aktivitas seseorang di sosial media menjadi salah satu pertimbangan diterima atau tidaknya ia bekerja. Tentu setiap Perusahaan ingin memiliki tim yang selalu positif dalam memandang kehidupan. Bukan yang sedikit sedikit mengeluh.
Selain itu, kebiasaan mengeluh juga kurang baik bagi psikologis. Dia akan merasa sering kesepian, merasa paling menderita, dan susah memandang hal-hal positif dalam hidup. Untuk itu, mengeluhlah sewajarnya saja. Tetap positif menjalani kehidupan ini. []
Comments
Post a Comment
Tinggalkan jejak komentar di sini