Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Binahong Gratis dari Rumah Gendola Blitar

Gendola yang sudah mulai berbuah di Rumah Gendola Blitar. Dok/IB


ORANG banyak menyebut daun ini binahong merah, padahal berbeda.


"Disebutnya gendola atau bayam malabar, ada nama lainnya, namun sedikit beda dengan binahong," jelas Fahrizal.


Sejak awal 2022, ia menanam Gendola di area rumahnya, dan jadilah Rumah Gendola Blitar.


"Menanam gendola itu ternyata mudah sekali," lanjutnya.


Awalnya ia hanya ingin membuat sekitar rumah agar terlihat sejuk dengan tanaman rambat, namun berbeda cerita ketika menemukan buku berjudul GENDOLA yang ditulis Mas Dewo.


"Awalnya sih tahunya ya binahong, saya memesan bibit binahong merah, baru tahu ternyata itu gendola, memang sekilas mirip, fungsinya pun sebenarnya juga tak jauh berbeda," akunya.


Petik daun Binahong.

Orang-orang sekitar juga masih menyebutnya Binahong Merah, dan mempercayai sebagai obat alami, baik untuk dikonsumsi atau dimanfaatkan rebusan airnya.


Sejak saat itu, Fahrizal menanam lebih banyak agar jika dibutuhkan bisa diambil siapapun. Semua itu ia berikan secara gratis.


"Ibaratnya itu kan masuk kategori tanaman liar, gak diapaapain bakal tumbuh subur di musim hujan, alam yang merawatnya, jadi ya gratisin aja lah."


Mulanya ia sempa memilih beberapa jenis tanaman rambat, terpikir untuk menanam anggur, namun prosesnya pasti lama dan perawatannya lebih sulit. Ada juga jenis tanaman lain seperti Brotowali, namun pilihan jatuh ke Gendola.

Semakin takjub ketika ia tahu manfaat daun tersebut, bahkan untuk mengatasi penyakit kelas berat seperti kanker dan diabetes. Ia pun kadang juga kerap menjadikannya sayur.


"Enak lho rasanya, tak memengaruhi rasa airnya, biasanya untuk pelengkap mie instan."


Pendiri Insight Blitar itupun kemudian menjadikan aktivitas itu sebagai hobi baru, budidaya tanaman Gendola dan mempersilahkan siapapun untuk memetiknya.


Mie Instan dengan tambahan sayur Gendola dan Telur.

"Pernah sampai habis sih, tapi ya biarin aja kan gak lama juga bakal berkembang biak lagi," ucapnya sambil terkekeh.


Ia sendiri sebatas tahu informasi terkait manfaat Daun Gendola dari membaca buku, informasi di internet dan dari cerita orang-orang terdahulu.


"Diamini aja, kan bermanfaat banget kalau emang bener, apalagi itu daun mudah banget tumbuhnya."


Beberapa orang yang pernah datang dan meminta daun tersebut sebagian besar adalah orang tua, jarang bahkan belum ada anak muda.


Selain Daun Gendola, ia juga budidaya tanaman Telang yang bunganya bisa menjadi pewarna alami untuk makanan dan minuman, juga sangat bermanfaat untuk kesehatan.


Sama halnya dengan Gendola, tanaman Telang juga sangat mudah dibudidayakan, dia menggratiskan siapapun yang mau memetik bunganya, bahkan mengambil bibitnya.


Karena banyaknya yang bertanya, ia mulai membudidayakan bibitnya, jika sudah siap tanam dia berikan secara cuma-cuma.

"Kalau bibitnya pas habis ya disaranin ambil bijinya aja, ditanam sendiri kan mudah juga."


Ia sendiri memanfaatkan Bunga Telang ketika menanak nasi, warna nasinya menjadi biru dan lebih menarik.


Selain dua tanaman di atas, yang bisa diambil secara gratis di Rumah Gendola Blitar adalah Daun Beluntas, Ketupang Air, Ceplukan (kalau pas ada), Cabai, dan Daun Kelor.


Namun yang sering ada adalah Gendola, Telang dan Beluntas. Untuk Beluntas misalnya, ia sendiri juga jarang memanfaatkannya, tetapi melihat orang-orang terdahulu menjadikan itu sayur pelengkap, ia tertarik untuk sekadar menanamnya.


Kedepan, pemilik nama lengkap Ahmad Fahrizal Aziz itu juga akan menanam Daun Binahong.


"Binahong itu yang ijo, kalau gendola kan batang sulurnya merah," jelasnya.


Menurutnya menamam menjadi keasyikan tersendiri, meskipun hanya memanfaatkan lahan sempit seadanya di sekitar rumah.


Penulis dan Blogger tersebut kedepan ingin memperbanyak tanaman obat seperti Jahe, Kunyit, Daun Bawang, Lidah Buaya, Seledri dan lain sebagainya.


Ia juga mulai belajar membuat pupuk organik, misalnya dari air leri bekas cucian beras, dari rendaman kulit pisang atau kotoran ayam yang dikeringkan.


"Kalau air alhamdulilah mudah sini kan samping kali, apalagi kali yang sumber airnya dari sungai brantas pasti subur to," pungkasnya.


Bagi yang ingin mendapatkan daun Gendola, Telang atau Beluntas secara gratis bisa datang ke Rumah Gendola Blitar, lokasi bisa dicari di Google Maps.


Red.b/Kus

Comments