Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

SELAMAT HARI GURU

Khabib

Nasib bangsa ini berada di Doa para guru, bila guru terus terzdolimi seperti ini maka akan bisa dilihat akibatnya. Sumber daya alam berlimpah ruah, kuantitas manusia luar biasa, tapi tidak barokah sama sekali . (KM. Ajiwidodo)
Ketika mengetahui bahwa hari ini adalah hari guru, akau langsung membuat status di BBM “GURU (dituntut sekolah setinggi tingginya, di gaji serendah rendahnya), GURU , diGUgu lan ditiRU), sekaligus pasang gambar DP foto sosok oemar bakri sang guru sederhana dalam tembang bang iwan fals sang maestro music balada kritis. Hal berbeda ketika aku mengetahui ada hari santri nasional, hari perawat, hari dokter, dls, jarang aku langsung menjadikan hari hari nasional tersebut menjadi status khusus di BBM ku. Kerana bagiku guru adalah orang yang paling berjasa di Muka Bumi.

Kira kira 15 menit, BBM langsung berbunyi, kulihat ada pesan dari Yoga ahan kurniawan (saudaraku dari kampung , seorang guru SD, lulusan UMM)

bener kui bos” pesan pertama Yoga utk menanggapi status BBM ku

sangat bener” balasku,  sebelum dia sempat menjawab, aku sudah menulis pesan ke 2 “Nasip bangsa ini berada di Doa para guru, bila guru terus terzdolimi seperti ini maka akan bisa dilihat akibatnya. Sumber daya alam berlimpah ruah, kuantitas manusia luar biasa, tapi tidak barokah sama sekali

Agak lama aku tunggu balasan dari dia. Kurang lebih 10 menit kemudian… kling… kling… ada BBM masuk, pasti dari Yoga batinku, dan ternyata benar.

“Iya jane boss, tapi kalau guru sampai mengeluh ki sebenarnya tidak pantas, walaupun terkadang tidak betah nahan” kata yoga

jaman dulu Malaysia mengambil guru dari Indonesia. Terus ekarang ?... “ jawabku

“iya sekarang Indonesia sekolah kesana” jawabnya

“Jepang, ketika Jepang di bom oleh sekutu di Hiroshima dan Nagasaki, yang di bangun Jepang adalah guru” balasku, (sekali sekali bicara seperti orang yang melek sejarah, hehe)

Dan obrolanpun masih berlanjut walau dia sudah berada di sekolahan dan aku berada di Rumah sakit tempat aku bekerja

iya bener boss, banyak guru yang tidak difikirkan  (nasipnya, haknya, kelangsungan hidupnya,)” isi pesan dia ke bbm ku

lha iya, sudah keterlaluan ini, banyak yang minta orang agar pandai, tapi yang membuat pandai tidak di fikirkan” timpalku

Yoga langsung menyahut “Guru itu hanya di beri janji-jaji tok, tapi gak ada buktinya”

Tak menunggu lama aku langsung membalasnya “Guru hidup dalam dunia anagn-anagan bos, angan angan akrena janji janji. Mereka melupakan sisi mulia guru, yaitu IKHLAS, IKHLAS disini bukan  ikhlas untuk tidak di gaji, tapi Ikhlas mendedikasikan dirinya untuk calon calon penerus bangsa”

            Obrolan di BBM di akhiri dengan kata “MANTAP’dari dia.

            Dari obrolan di atas dapat aku pahami bahwa Guru juga butuh penghidupan. Walaupun mereka di gaji sangat kecil bahkan ada yang sebagian tidak di gaji, akan tetapi meraka para guru tetap bersedia mewariskan ilmunya kepada murid muridnya. Tentu Guru berbeda degan para buruh yang bebas menyuarakan HAKnya ketika ada peringatan Hari Buruh, para buruh sudah terbiasa bolos  kerja ketika ada peringatan HARBURNAS(hari buruh nasional), tapi Guru tidak bisa seperti itu, Guru tidak bisa membolos karena tanggung jawabnya yang tinggi kepada para anak didiknya, Guru tidak membolos karena para Guru sadar kalau dirinya adalah artis yang tindak tanduknya, tingkah lakunya akan didikuti oleh para anak didiknya.

            Sekali  lagi, Guru itu ikhlas , ikhlas mencari ilmu setinggi tingginya untuk meperoleh hak serendah rendahnya. Makna guru itu lebih penting daripada apa yang di ajarkannya. Guru adalah sosok yang di Gugu lan di tiRU. Terimaksih guru, selalu kusebut namamu disetiap Do’aku

            Akhirul kalam
TEGAKAH MELIHAT SANG GURU TERLUNTA ?...


                                                                     Blitar, Hari Guru Nasional 25 november 2015
Khabib M. Ajiwidodo
Blogger dan Aktivis Literasi

Comments