Aktivitas Yang Mengiringi Kegiatan Menulis





Akan tiba saat dimana duduk di depan laptop/pc menjadi sangat jenuh dan melelahkan. Hal ini tidak hanya dialami oleh para penulis saja, namun juga para pekerja kantoran yang aktivitas pekerjaannya banyak dilakukan di depan laptop atau komputer. Untuk itu kegiatan yang melibatkan fisik sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas tubuh.
 
Lagi bikin kopi
Namun bukan berarti kita menyiapkan waktu tambahan untuk hal ini. Banyak kegiatan fisik yang harusnya kita lakukan, namun tidak kita sadari. Beberapa aktivitas tersebut antara lain :

Memasak
Bagi saya memasak adalah hal yang esensial. Karena ada banyak hal menarik yang kita lakukan. Mulai dari meracik bumbu, sampai menyajikannya menjadi makanan yang siap masuk ke perut. Memasak bisa menjadi aktivitas menarik untuk meredam fikiran yang jenuh.

Meski sebagai laki-laki, tak ada salahnya untuk mulai belajar memasak dan menyeduh minuman sendiri, seperti kopi atau teh.

Menyirami tanaman
Aktivitas ini juga menarik. Secara psikologis, menyirami tanaman mendekatkan kita pada lingkungan. Jiwa yang sehat adalah jiwa yang menyukai tumbuhan, baik bunga ataupun pepohonan. Untuk itu, menyirami tanaman memberikan suatu kepuasan bathin tersendiri, karena sama halnya merawat mahluk hidup.

Ini bisa membuat suasana fikiran menjadi lebih rileks dan nyaman.

Sering jalan kaki atau bersepeda
Meskipun hampir setiap orang kini memiliki sepeda motor, namun tak ada salahnya kita membiasakan jalan kaki untuk bepergian jarak dekat. Misalkan ke warung tetangga, atau karena ada urusan yang jaraknya tak begitu jauh. Jika ada sepeda onthel, bisa menggunakan itu.

Ini membuat kita menjadi lebih sehat. Tubuh yang terlatih melakukan aktivitas fisik meningkatkan rasa percaya diri dan rasa bahagia, selain itu vitalitas juga kian terjaga.

Berbincang dengan teman
Membuat sebuah obrolan dengan teman, entah di warung kopi atau di rumah membuat suasana hati lebih baik. Apalagi jika teman tersebut memiliki kecocokan dengan diri kita, entah karena memiliki minat dan hobi yang sama, atau justru memiliki hubungan perasaan.

Karena berinteraksi dengan orang yang satu visi adalah interaksi bathin, tidak sekedar interaksi verbal. Biasanya, setelah terjadi interaksi, ada rasa puas, rasa bahagia, entah karena kita merasa sudah mencurahkan sesuatu, atau justru mendapatkan sesuatu yang baru.

Interaksi tersebut biasanya juga bisa memantik ide, untuk kemudian menjadi ide menulis.

Semoga catatan sederhana ini bisa sedikit memberikan input positif. Selamat berkarya. []

22 April 2017
A Fahrizal Aziz

0 Comments

Tinggalkan jejak komentar di sini