Alamat

Jalan Trisula 32 Kademangan, Kabupaten Blitar./ Rumah Gendola Blitar. | Insight Blitar adalah media informasi, bukan produk Jurnalistik.

For you

Artikel Lainnya

Skip to main content

Buya Syafii Maarif dan Para Politisi


Buya Syafii Maarif adalah satu dari segelintir tokoh senior Muhammadiyah yang paling sering dikunjungi para politisi, baik ketika momentum pemilu maupun hari-hari biasa.

Mulai dari Presiden, Wakil Presiden, DPR/MPR, Kepala Daerah sampai Ketua Umum Partai Politik pernah berkunjung di rumahnya di Nogotirto, Sleman Yogyakarta.

Buya sendiri, dalam wawancara beritagar.id, juga pernah mengungkapkan betapa hampir setiap hari ada tamu yang ingin menemuinya, di rumah, di kantor, di Masjid, termasuk ketika di Jakarta.

Pergaulan Buya yang luas dengan para politisi ini memang terbilang unik, sebab Buya bukan politisi, dan justru kerap melayangkan kritik pedas ke para politisi.

Namun tamu politisi seolah tak henti berdatangan, dan sebagian dari mereka adalah tokoh-tokoh politik berpengaruh seperti Luhut Binsar Panjaitan, Surya Paloh, Jusuf Kalla, dan sederet tokoh senior lainnya.


Pada usianya yang sepuh Buya juga masih diharap untuk membantu pemerintah, misalnya di bidang pembinaan ideologi Pancasila. Buya pernah diminta menjadi Wantimpres namun menolak karena alasan usia.

Namun Buya Syafii masih menjalin relasi baik dengan para politisi, terutama untuk membukakan jalan bagi generasi muda dan juga bagi organisasi Muhammadiyah yang dicintainya.

Misalnya, kita tahu betapa dekatnya Buya Syafii dengan Alm. Taufiq Kiemas dan sederet tokoh teras PDIP, partai yang saat ini berkuasa,  serta kedekatan Buya dengan Presiden Jokowi.

Sikap hormat para politisi kepada Buya Maarif bisa jadi karena sosok kelahiran Sumpurkudus, Sumatera Barat itu tetap otentik dan berperilaku sederhana meski memiliki banyak relasi politik.

Buya memanfaatkan jaringannya untuk membesarkan dakwah organisasi, salah satu yang terlihat misalnya Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.

Petuah tanpa tendensi

Beberapa kandidat kuat bakal calon Presiden 2024 juga terlihat pernah mengunjungi Buya Syafii Maarif, di antaranya Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Figur lain yang pernah berkunjung misalnya Muhaimin Iskandar dan Sandiaga Uno.

Buya dianggap sosok moderat yang tak punya kepentingan politik, pandangan Buya dinilai murni sebagai akademisi-ilmuan yang kritis dan idealis.

Disamping itu Buya adalah sosok yang humble dan terbuka dengan banyak orang. Di usianya yang telah memasuki kepala 8, Buya menjelma sebagai orang tua yang petuahnya selalu dinantikan.

Integritas Buya terlihat sejak memimpin Muhammadiyah, ia membatasi diri untuk terlibat pada politik kekuasaan dan memilih jalur politik kebangsaan.

Buya bahkan memiliki slogan khas: politisi harus naik kelas jadi negarawan, kalau politisi hanya berpikir 5 tahunan, kalau negarawan berpikirnya untuk bangsa 100 tahun kedepan.

Di Muhammadiyah sendiri, Buya juga lah yang mengenalkan istilah Kader Persyarikatan, Kader Umat dan Kader Bangsa yang sampai sekarang jadi kutipan populer di kalangan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM).

Maka sekalipun kritis pada pemerintah dan politisi, namun Buya tetap merangkul dan menjalin relasi baik. Tentu tidak mudah berada di posisi seperti Buya sekarang ini, diperlukan laku sikap panjang yang membuatnya kemudian disebut Guru Bangsa, meskipun Buya sendiri dengan sikap rendah hati kerap menampik sebutan itu.

Diulas oleh M. Rizal Dahlan

Comments